"Iya betul," kata Wiku, Senin (30/11/2020), dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Wiku mengatakan, ke depannya memang perlu dibuat sistem data dengan kemampuan interoperabilitas. Namun, ia menyatakan sistem tersebut sudah dikembangkan.
"Dan dipakai di Satgas Penanganan Covid-19," ujarnya.
Baca Juga: Masuki Bulan Desember, Puncak Corona Belum Terlihat, Epidemiolog: 'Bisa Terjadi Tahun Depan'
Pada 29 November 2020, Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan kasus harian Covid-19 di Jawa Tengah sebanyak 2.036.
Di hari yang sama, data Pemprov Jawa Tengah menunjukkan penambahan sebanyak 844 orang yang positif.
Selisih sebesar 1.192 itu, kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, merupakan delay data yang diverifikasi dalam waktu pemeriksaan sekian pekan atau bulan yang lalu.
Source | : | Kompas.com,corona.jatengprov.go.id |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar