GridHEALTH.id - Normalnya haid berlangsung 7 hari dan hingga hari ke-3 atau ke-4, darah yang keluar akan banyak. Itu adalah kondisi wajar.
Namun ada terjadi, selama 7 hari bahkan lebih, darah seperti mengalir tidak berhenti. Banyaknya darah yang keluar bisa dilihat dari jumlah pembalut yang digunakan.
Haid normal membutuhkan 3-4 pembalut sehari. Lebih dari 5 pembalut bisa dikategorikan terlalu banyak.
Haid yang lama dan banyak ini bisa disebabkan beberapa faktor:
1. Kelainan hormonal termasuk kontrasepsi hormonal.
Kelainan hormonal dapat mengakibatkan tebal atau tipisnya dinding rahim tidak normal. Kondisi inilah yang membuat perdarahan yang tidak wajar.
Menurut dr. Rino Bonti Tri Hadma Shanti, SpOG, dari SamMarie Family HealthCare, Jakarta, dikutip dari nakita.grid.id, penyebabnya bermacam-macam.
Baca Juga: Bila Sering Terlambat Haid, Kapan Harus Segera Pergi ke Dokter?
Baca Juga: Studi: Kelebihan Suplemen Kalsium Tingkatkan Risiko Kanker
Bisa kelainan alami dari dalam tubuh, akibat pola makan yang kurang baik, efek pemakaian kontrasepsi hormonal (KB suntik, KB pil, atau alat kontrasepsi dalam rahim yang mengandung hormon dan kontrasepsi susuk).
2. Gangguan pada organ reproduksi
Gangguan organ reproduksi dapat terdeteksi melalui pemeriksaan USG, contoh mioma uteri, polip endometrium (polip pada dinding rahim) dan penebalan dinding rahim (hyperplasia endometrium).
Lihat postingan ini di Instagram
Penebalan dinding rahim yang tidak normal bila luruh akan mengeluarkan darah lebih banyak atau bercak darah berkepanjangan di luar waktu haid.
Tindakan medis berupa kuret akan dilakukan demi melihat patologi anatominya. Apakah terjadinya karena hormonal, hiperplasia (peningkatan abnormal jumlah sel dalam suatu organ atau jaringan), ataukah kanker. Kemudian dilakukan terapi berdasarkan hasil patologi tersebut.
Penebalan dinding rahim juga dapat muncul akibat pola makan tinggi gula dan tinggi lemak sehingga memicu meningkatnya insulin, kolesterol, hormon estrogen, testosteron, dan sebagainya.
Pengobatan untuk penebalan dinding rahim akibat kelainan hormonal adalah dengan pemberian obat-obatan hormon yang diminum secara rutin.
Penanganan hiperplasia bisa dengan pemberian hormon dosis tinggi demi menipiskan dan mengubah sel dinding rahim supaya kembali normal.
Baca Juga: Salah Pakai Celana Dalam Bisa Sebabkan Kanker? Ini Faktanya
Baca Juga: Wanita Jangan Takut Latihan Beban, Bisa Turunkan Risiko Kanker Usus
Sedangkan untuk kanker dilakukan pengobatan sesuai stadium kanker, biasanya berupa tindakan operasi pengangkatan rahim dan radiasi atau kemoterapi.
Penebalan dinding rahim yang tidak ditangani secara medis, akan membuat perdarahan yang tidak normal terus terjadi. Penderita akan tampak pucat karena mengalami anemia berat.
Jika diperiksa kadar Hemoglobin (Hb) biasanya rendah. Jika Hb di bawah 8 g/dl harus dilakukan transfusi darah. Jika masih di atas 8 g/dl masih dapat diberi suplemen penambah darah. Selain itu, sangat dianjurkan mengonsumsi makanan bergizi yang mengandung zat besi.
Baca Juga: Saat Sendirian Terkena Serangan Jantung? Ini yang Harus Dilakukan
Baca Juga: 7 Tanda Tiroid Bermasalah, Salah Satunya Rambut Sering Rontok
Apabila penyebab penebalan dinding rahim adalah kanker dan tidak terdeteksi, maka kanker dapat berkembang sampai stadium lanjut sehingga lebih sulit diobati.(*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar