GridHEALTH.id - Tahukah Gadis mungil dalam foto di atas yang lahir pada 26 Oktober 2020 lalu ternyata dari embrio yang telah dibekukan lebih dari 27 tahun!
Ini adalah sebuah rekor baru sebagai embrio beku yang sukses terlahir menjadi seorang manusia.
Baca Juga: 2 ODHA di Jawa Barat Dikabarkan Meninggal Dunia Usai Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
Serunya lagi embri tersebut memecahkan rekor kakaknya sendiri, dibekukan selama 24 tahun, yang telah lahir lebih dahulu pada 2017.
Karenanya, walau beda tahun kelahiran mereka menjadi saudara kandung yang memiliki kemiripan genetik layaknya anak kembar yang lahir hanya beda beberapa menit.
Baca Juga: Mengapa Kita Bisa Kelebihan Asupan Garam Harian? Ini Penyebabnya
Embrio yang dibekukan selama 27 tahun lebih itu diberi nama Molly Everette Gibson.
Saat ini usianya baru berusia sekitar satu bulan.
Molly terlahir dengan berat berat 2,7 kg, pada 26 Oktober 2020, dari pasangan Tina dan Ben Gibson.
Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Jateng Tembus 14 Ribu, Pihak RS Sebut Ada Keterlambatan Penanganan Pasien
Sebelum lahir, Molly yang masih bewujud embrio, kala itu pada 10 Fevruari 2020 dipindahkan dari tabung ke rahim Tina.
Menurut staf peneliti di Perpustakaan Medis Universitas Tennessee Preston AS, Embrio Molly ditetapkan sebagai rekor baru yang diketahui untuk embrio beku terlama yang pernah lahir.
Baca Juga: Periode Haid yang Lama dan Banyak Sejak Usia 35 Tahun, Apa Sebabnya?
Dilansir GMA, Senin (1/12/2020), rekor sebelumnya diukir oleh kakaknya sendiri , Emma Wren Gibson, yang lahir pada 2017.
Emma telah dibekukan selama lebih dari 24 tahun.
Karenanya Molly dan Emma keduanya sebagai saudara kandung genetik yang mirip.
Baca Juga: Ibu Hamil Dengan Diabetes Tak Perlu Panik, Begini Mengendalikannya
“Ketika Tina dan Ben kembali untuk transfer saudara mereka, saya senang," kata Direktur dan Ahli Embriologi Carol Sommerfelt di Lab National Embryo Donation Center, yang mencairkan embrio Molly.
"Sisa dua embrio dari donor yang mengakibatkan kelahiran Emma Wren selamat dan berkembang menjadi dua embrio berkualitas sangat baik,” jelasnya.
“Ini jelas mencerminkan teknologi yang digunakan bertahun-tahun yang lalu dan kemampuannya untuk mengawetkan embrio untuk penggunaan di masa mendatang dalam kerangka waktu yang tidak terbatas,” paparnya.
Baca Juga: Dampak Negatif yang Terjadi Pada Tubuh Jika Sering Minum Kopi Sebelum Sarapan
Penting untuk diketahui, tidak semua embrio bisa dibekukan apalagi sampai selama itu.
Melansir uhcw.nhs.uk, dalam artikel 'Cryopreservation (embryo, egg and sperm freezing)', Tidak setiap pasien memiliki embrio yang cocok untuk pembekuan.
Embrio cadangan akan dikultur selama 6 hari setelah pengambilan telur untuk melihat apakah mereka berkembang ke tahap blastokista; ini disebut sebagai 'budaya blastokista'.
Hal ini memungkinkan untuk memilih embrio dengan kualitas terbaik, karena blastokista memiliki potensi yang lebih besar untuk berkembang dan ditanamkan.
Hanya embrio yang membuat blastokista berkualitas baik yang dapat dibekukan.
karena hanya embrio ini yang mampu bertahan dari proses pembekuan dan pencairan.
Cara pembekuan embrio, embrio yang dipilih ditempatkan dalam 'krioprotektan' dan dimasukkan ke dalam 'sedotan' yang diberi label dengan detail unik pemilik.
Baca Juga: Bersepeda Road Bike Lebih Aman Bagi Kesehatan, Jangan Lupa Gunakan Heart Indicator
Pada proses pembekuan embrio, sedotan ditempatkan ke dalam tangki penyimpanan besar yang diisi nitrogen cair pada suhu -196 derajat celcius.
Untuk diketahui, embrio dapat dibekukan pada berbagai tahap perkembangannya, misalnya; Hari pertama (stadium pronuklear), hari ke ke dua/tiga (stadium empat-delapan sel) dan hari ke lima/enam (stadium blastokista).
Baca Juga: Bersepeda Road Bike Lebih Aman Bagi Kesehatan, Jangan Lupa Gunakan Heart Indicator
Sekitar 85% embrio selamat dari proses ini dan tidak ada bukti hingga saat ini bahwa proses pembekuan berbahaya bagi kemampuan embrio untuk berkembang menjadi bayi normal.
Penggantian embrio setelah pencairan dari keadaan beku telah dilakukan sejak tahun 1983.(*)
Baca Juga: Jawa Tengah Jadi Daerah Tertinggi Kasus Covid-19, Akankah Diberlakukan PSBB Total?
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bayi Ini Lahir setelah Embrionya Dibekukan Selama 27 Tahun
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar