GridHEALTH.id - Pendiri layanan konseling online di Jepang, Koki Ozora mengatakan, "Pada Juli, kami mulai mendapat banyak pesan dari orang-orang yang mengatakan mereka ingin bunuh diri," katanya kepada CBS News.
Koki Ozora sendiri adalah mahasiswa jurusan Sosiologi di Universitas Keio elit Tokyo.
Baca Juga: Mulai Sekarang Hentikan Kebiasaan Bermain Ponsel Saat BAB, Awas Risikonya Terkena Ambeien!
Dirinya Mempunyai layanan pesan teksnya sejak Maret lalu. Ozora merekrut jaringan relawan Jepang yang tinggal di luar negeri, yang dapat menanggapi pesan sepanjang malam waktu Jepang.
Hingga 3 November, layanannya telah mengirimkan lebih dari 300.000 pesan dari hampir 26.000 kliennya di Jepang.
Menurut Psikiater Chiyoko Uchida, dirinya melihat banyak wanita di Jepang yang tertekan karena pandemi virus corona.
Baca Juga: Minum Air Rebusan Seledri Untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi, Begini Cara Membuatnya
"Kehidupan pasien saya telah terbalik," katanya kepada CBS News.
Kasus bunuh diri dilaporkan merenggut lebih banyak nyawa di Jepang daripada kasus pandemi Covid-19.
Sebelum pandemi, kasus bunuh diri terus terjadi pada pria Jepang. Mereka cenderung tidak mencari bantuan.
Sebelum pandemi Covid-19, pria menyumbang sekitar dua pertiga dari 2.158 kematian yang disebabkan kasus bunuh diri.
Baca Juga: Ibu Hamil Positif Covid-19 Masih Bisa Melahirkan Normal, Ini Catatan Dokter Kandungan
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar