GridHEALTH.id - Sudah menjadi rahasia umum bahwa konsumsi garam berlebih menjadi salah satu faktor utama penyebab penyakit hipertensi alias darah tinggi.
Karenanya konsumsi garam saat ini menjadi salah satu isu kesehatan yang paling diwaspadai selain konsumsi gula dan lemak.
Dimana ketiga bahan olahan makanan tersebut, yakni gula garam dan lemak (GGL) jika dikonsumsi berlebih bisa menyebabkan berbagai gangguan metabolik.
Salah satu gangguan metabolik yang dipicu oleh konsumsi garam berlebih diketahui adalah hipertensi.
Hal ini tentu harus diwaspadai sebab hipertensi dikenal sebagai penyakit "silent killer" yang bisa membunuh penderitanya kapan saja.
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hipertensi bisa menyebabkan pembuluh darah arteri mengeras sehingga aliran darah akan menurun.
Baca Juga: Diimpor ke Indonesia, Benarkah China Bebas Virus Corona Tanpa Vaksin Covid-19?
Baca Juga: Penyebab Munculnya Jerawat di Punggung, 4 Hal Ini Mesti Perhatikan
Ketika komplikasi hipertensi terjadi, tidak akan ada darah yang cukup menyuplai oksigen ke berbagai bagian tubuh, apalagi jantung.
Kondisi tersebut jika terus dibiarkan tanpa pengobatan akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk serangan jantung, stroke dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Tentunya komplikasi hipertensi tersebut mesti mesti dihindari salah satunya dengan membatasi konsumsi garam agar tidak berlebihan.
Baca Juga: WHO : 7 dari 10 Pembunuh Teratas Sebelum Covid-19 Adalah Penyakit Tidak Menular
Lantas berapa batas konsumsi garam per hari?
Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), anjuran konsumsi garam dari Kemenkes adalah 2000 mg natrium atau setara dengan garam 1 sendok teh (sdt) per orang per hari (5 gram/orang/hari).
Sementara Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) juga memberikan rekomendasi batas konsumsi garam per hari, seperti dilansir dari laman who.int.
Dilansir dari situs resmi WHO, berikut batas konsumsi garam per hari:
- Batas konsumsi aman garam per hari untuk orang dewasa adalah maksimal 5 gram atau kurang dari satu sendok teh.
Baca Juga: Peneliti Tunjukan Gejala Awal Baru Covid-19 Pada Lansia, 'Gangguan Delirium'
- Batas konsumsi garam per hari untuk anak-anak (usia di bawah 15 tahun), disesuaikan dengan kebutuhan tubuh mereka. Dengan catatan, tak melebihi batas maksimal konsumsi aman garam untuk orang dewasa.
- WHO tak merekomendasikan untuk memberikan garam kepada anak yang berada pada periode pemberian ASI eksklusif (0-6 bulan) dan anak dalam periode pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yaitu usia 6-24 bulan.
WHO juga mengimbau agar semua garam yang dikonsumsi harus diperkaya dengan iodine atau yodium.
Yodium adalah zat yang sangat penting untuk perkembangan otak pada janin dan anak kecil serta mengoptimalkan fungsi mental orang pada umumnya.(*)
Baca Juga: Fakta Suplemen Untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh Saat Pandemi Covid-19, Jangan Salah Pilih
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | CDC,who.int,kemkes.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar