Melansir dari AFP, Profesor Mikrobiologi dari Universitas York, Dasantila Golemi-Kotra, menjelaskan bahwa vaksin mRNA hanya memperkuat sistem daya tahan tubuh manusia terhadap protein Spike yang terkandung dalam virus SARS-CoV-2 dan tidak akan menyerang protein lain yang terkandung dalam tubuh manusia.
Baca Juga: Awet Muda dan Bebas Stres, Ini Keuntungan Wanita Menikah Dengan Pria 'Brondong'
Juru bicara Pfizer, Dervila Keane, juga menyatakan bahwa kandungan syncytin-1 dalam protein Spike hanya berjumlah 4 asam amino.
Jumlah tersebut terlalu sedikit untuk menyebabkan auto-imun terhadap protein pembentuk plasenta.
Terlepas dari itu, artikel yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 Pfizer dapat menyebabkan kemandulan bagi wanita merupakan hoaks alias berita bohong. (*)
Baca Juga: Jangan Disepelekan! Gejala Covid-19 Bisa Bertahan Lebih dari 6 Minggu
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | covid19.go.id |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar