GridHEALTH.id - Di tengah pandemi Covid-19 yang tengah menyerang Tanah Air, rupanya permasalahan gizi pada remaja di Indonesia masih terbilang kompleks.
Indonesia memiliki tiga beban (triple burden) masalah gizi yaitu gizi kurang, gizi lebih dan kekurangan zat gizi mikro.
Baca Juga: Salah Pola Makan di Usia Remaja, Berisiko Anaknya Kelak Kurang Gizi dan Stunting
Melihat hal tersebut, ternyata remaja putri menjadi kunci penting dalam penyelesaian masalah gizi, terutama stunting.
Bagaimana tidak, remaja merupakan generasi penerus bangsa di masa yang akan datang, sehingga remaja diwajibkan harus sehat dan berkualitas demi menciptakan generasi emas yang berkualitas.
Baca Juga: Berantas Stunting; Kemenkes Terbitkan Protokol Pelayanan Gizi Pada Masa Pandemi Covid-19
Khususnya, remaja putri yang nantinya akan menjadi calon ibu di masa mendatang, maka dari sekarang harus sehat dan berkualitas, agar nanti melahirkan anak-anak yang sehat dan memutus stunting di Indonesia.
Beberapa penelitian telah menyebutkan, diet yang sembarangan di saat remaja adalah awal dari kekurangan gizi yang berlanjut hingga kehamilan dan melahirkan.
Bahkan, diet berlebihan sangat tidak baik bagi tubuh, bahkan untuk masa depan anaknya kelak.
Bukan cuma calon ibu, kurangnya asupan gizi pada remaja putri dapat berdampak stunting pada anaknya di masa depan.
Baca Juga: Gawat! IDI Sebut Angka Positivity Rate Indonesia Sepekan Ini 4 Kali Lipat dari Standar WHO
Berdasarkan WHO, ada beberapa hal yang memicu masalah gizi pada remaja, seperti melewatkan sarapan pagi, mengonsumsi camilan berlebih, kurang melakukan aktivitas fisik, bahkan mengonsumsi obat pelangsing.
Menurut Prof. Dr Ir. Sri Anna Marliyati, MSi, Ahli Gizi dan Ketua Tim Ahli Pengembang Modul “GESID” dalam acara ‘Peluncuran Program GESID’ pada Senin (14/12/2020), tolak ukur kualitas hidup seseorang bergantung pada kondisi kesehatan pada usia remaja.
Bersama Danone Indonesia dan FEMA IPB melalui GESID (Generasi Sehat Indonesia), diharapkan dapat mendorong tumbuhnya remaja berkualitas yang dapat membuat pilihan-pilihan cerdas pula.
Buku panduan GESID ini ditujukan bagi remaja sekolah menengah, tingkat SMP hingga SMA.
Dalam program ini, peranan remaja sebagai agen perubahan sangat menonjol, yaitu remaja sebagai penerima program bisa saling mengedukasi.
Baca Juga: 6 Makanan yang Tanpa Disadari Mengandung Lemak Trans Mematikan
Adanya GESID bertujuan untuk mengedukasi gizi dan kesehatan pada remaja lebih terarah dan sesuai dengan bahasa remaja; agar remaja mudah paham, tidak bosan dan bisa mengembangkan lebih jauh; serta agar remaja bisa mengedukasi dengan baik dan benar.
Adapun tiga pilar yang terdapat dalam buku panduan GESID, yaitu:
View this post on Instagram
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | WHO |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar