GridHEALTH.id - Semua sudah tahu, selain salah satu negara kaya dan donatur WHO, Amerika Serikat adalah negara produsen vaksin.
Malah kabar beritanya yang ramai minggu lalu, Amerika akan menjadi negara peratama di dunia yang melakukan vaksinasi masal bagi warga negeranya.
Baca Juga: Ilmuwan Ciptakan Kalkulator Daring yang Bisa Mengukur Risiko Kematian Akibat Covid-19
Dari banyak berita yang beredar, Senin kemarin (14/12/2020) Amerika Serikat memulai melakukan vaksinasi virus corona, Covid-19.
Hal itu bisa dimaklumi dan masuk akal, selain negara produsen vaksin, juga Amerika Serikat menjadi negara yang paling banyak memiliki kasus positif.
Karenanya pemerintah Amerika Serikat tak mau menunggu vaksin lebih lama.
Tapi hingga hari ini GridHEALTH.id belum mendapatkan berita terbaru mengenai program Vaksin Covid-19 di Amerika Serikat yang harusnya terjadi pada Senin Kemarin.
Tapi ada berita minggu lalu yang menyatakan, vaksinasi virus corona pertama di Amerika Serikat tersebut diprediksi tak akan berjalan mulus.
Baca Juga: Tawarkan Pendaftaran Vaksinasi Covid-19, RS Kena Sentil Satgas: 'Tunggu Arahan Pemerintah'
Dilansir dari CNN pada pemebritaan minggu lalu, kit vaksin dikirim ke negara bagian yang salah, ada pula rumah sakit di California mendapatkan vaksin bubuk, bukannya botol beku.
Selain itu ada juga artikel mengenai prediksi dua masalah masalah utama yang dapat terjadi saat Amerika memulai vaksinasi Covid-19 perdananya.
Baca Juga: Ini Yang Akan Terjadi Pada Tubuh Jika Kita Berhenti Konsumsi Gula
1. Akan ada efek samping
Susan Froehlich dari Dallas cukup yakin ia mendapatkan vaksin yang sebenarnya (bukan plasebo) ketika dia secara sukarela mengambil bagian dalam uji klinis vaksin Moderna.
"Sekitar 12 jam setelah saya mendapatkan suntikan, saat itu pukul 2.30 pagi dan saya bangun dengan sakit perut yang parah dan sakit kepala dan itu seperti saya berada di tahap awal flu parah," kata Froehlich kepada CNN minggu lalu.
"Sepertinya setiap bagian tubuh saya sakit selama sekitar empat jam," tambah Froehlich.
Baca Juga: Ada Pasien Covid-19 Sembuh dengan Minum Minyak Kayu Putih, Benarkah?
Dia merasa lebih baik setelah minum naproxen.
Untuk diketahui dari pemberitaan didapatkan, 15% dari peserta uji coba vaksin Pfizer dan Moderna memiliki "efek samping yang cukup mencolok" termasuk mual, nyeri tubuh, sakit kepala dan kedinginan.
2. Distribusi tidak adil karena silang pendapat
* ACIP (Advisory Committee on Immunization Practices) adalah kelompok utama yang menasihati Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Tapi pada akhirnya menawarkan panduan bagi negara bagian.
Baca Juga: Di Negara Perancis, Setelah Dilatih Anjing Bisa Mengendus Covid-19
* Otoritas negara bagian dan lokal membuat keputusan mereka sendiri tentang siapa yang divaksinasi, dan kapan.
* Keputusan untuk memvaksinasi petugas kesehatan, penghuni panti jompo dan pasien di fasilitas rehabilitasi terlebih dahulu adalah hal yang mudah.
Baca Juga: Konsultasi KB Lewat Telemedicine, Semua Jenis Alat Kontrasepsi Bisa Dilayani
* Sebagian besar orang Amerika termasuk dalam satu kelompok berisiko tinggi atau lainnya, terutama karena obesitas yang meningkatkan risiko penyakit parah.
Lebih dari 40% orang Amerika mengalami obesitas.
Orang yang berusia di atas 65 tahun, penderita diabetes, penderita penyakit ginjal, etnis minoritas, orang dengan kondisi kronis lainnya, akan sulit untuk memilih hanya beberapa dari kelompok ini untuk yang menjadi penerima selanjutnya.
Baca Juga: Janin Tidak Terlihat saat Pemriksaan USG, Benarkah Timbulkan Masalah Kehamilan Serius?
* Kelompok-kelompok yang menasihati ACIP, termasuk Johns Hopkins University dan National Academies of Science, Engineering and Medicine, mengatakan akan lebih bijaksana untuk memvaksinasi orang-orang yang bekerja di produksi makanan, pekerja darurat, dan pekerja utilitas di antara populasi umum.
Anggota ACIP Dr. Robert Atmar, seorang profesor penyakit menular di Baylor College of Medicine, mengatakan ACIP kemungkinan akan menempatkan pekerja penting ke dalam kelompok 1b.
Baca Juga: Aneka Obat Common Cold yang Dijual Bebas Bolehkah Dikonsumsi Ibu Hamil?
"Kelompok 1b termasuk guru, orang-orang dalam penegakan hukum, petugas pemadam kebakaran, dan berbagai kelompok lain, dan kemudian 1c adalah orang-orang dengan kondisi mendasar yang memiliki risiko lebih tinggi terkena komplikasi atau kematian jika mereka tertular Covid-19 dan itu akan mencakup orang-orang di atas usia 65 tahun, "katanya.
Namun hal itu nampaknya masih belum cukup adil, kata Kayyem.
Baca Juga: Muncul Varian Baru Corona, Peneliti Minta Jaga Ketenangan dan Rasionalitas agar Tak Mudah Menular
"Ada banyak orang yang berusia 64 tahun yang dalam 300 hari ke depan akan berkata, 'beberapa minggu lagi saya yang selanjutnya'," kata Kayyem.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Vaksinasi Covid-19 di Amerika Diprediksi Tak Akan Berjalan Mulus, Ini 5 Hal yang Mungkin Terjadi"
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar