dr. Hasto juga membagi penyebab stunting dalam tiga kelompok yaitu tidak langsung, intermediet, dan langsung.
Penyebab tidak langsung yaitu sanitasi, pendidikan, sosial-ekonomi, dan kemiskinan.
Baca Juga: Minum Air Dingin saat Hamil Bisa Bikin Janin Membesar? Ini Kata Ahli
Intermediet yaitu jarak antar anak, jumlah anak, dan usia ibu.
Sementara langsung yaitu nutrisi, ASI, dan penyakit yang diderita ibu ataupun anak.
dr. Hasto Wardoyo pun menyebutkan, perkawinan di usia muda rentan mengalami rendahnya pendidikan hingga jarak kehamilan yang berdekatan.
Dengan begitu potensi terjadinya stunting semakin besar.
Baca Juga: Terapi Uap Air Minyak Kayu Putih Ala Hotman Paris Untuk Cegah Covid-19, Ternyata Ini Khasiatnya
Bagi anak-anak yang menikah di usia belasan, dr. Hasto Wardoyo menyebutkan bahwa tulang panggulnya belum siap.
Diameternya saja belum mencapai 10cm sementara kepala bayi yang lahir sekitar 9,8 cm.
Dengan begitu persalinan tidak berjalan dengan baik, dan tentu saja tidak melahirkan anak dengan kondisi yang baik.
Tak hanya itu, tulang bayi pun rupanya terbentuk dari kalsium milik ibunya. Jika ibu hamil diusia yang masih belia, alhasil tulang ibu yang harusnya masih bertumbuh justu mengalami pemberhentian dan jadilah postur tubuh pendek.
"Tulangnya diambil dari tulang ibunya, ibunya harusnya masih tambah padat, berhenti tumbuhnya, ibunya jadi pendek. Kalau ibunya pendek, di usia 50 tahun mudah keropos dan orang pendek menghasilkan yang pendek dan keterbatasan otak," ujar dr. Hasto.
Baca Juga: Terapi Uap Air Minyak Kayu Putih Ala Hotman Paris Untuk Cegah Covid-19, Ternyata Ini Khasiatnya
Source | : | WHO |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar