GridHEALTH.id - Belakangan publik di tanah air digemparkan oleh kabar dampak infeksi virus corona (Covid-19) yang dialami Dewi Perssik.
Dimana penyanyi dangdut tersebut diketahui mengalami skin rash atau ruam kulit setelah terinfeksi virus corona.
Pada foto yang tersebar, memang tampak jelas wajah dan area leher Dewi Persik dipenuhi bercak-bercak merah.
Melihat kejadian ini, dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Emil R. Fadly, SpKK, FINSDV, FAADV mengatakan ruam kulit memang bisa terjadi pada pasien Covid-19.
Namun menurutnya masyarakat tak perlu khawatir, sebab ruam yang muncul ternyata masih bisa disembuhkan.
Dilansir dari Kompas.com (26/12/2020), dr Emil menegaskan bahwa ruam kulit yang terjadi pada pasien Covid-19 umumnya bersifat tidak permanen.
"Ruam karena superfisial atau permukaan kulit biasanya tidak permanen, bisa pulih seperti biasa," jelasnya.
"Ini seperti kasus campak atau tampek," tambah dr Emil.
Baca Juga: Setelah sembuh dari Covid-19, Dewi Perssik Alami Ruam Kemerahan di Wajah dan Seluruh Tubuh
Baca Juga: Benarkah Anak di Bawah 12 Tahun Perlu Rapid Test Antigen Saat Bepergian? Ini Aturan Satgas Covid-19
Mengenai masa pemulihan kulit, Emil memperkirakan diperlukan dua hingga tiga minggu, dengan catatan kulit tidak terinfeksi oleh bakteri.
Karenanya saat proses pemulihan, pasien dianjurkan untuk selalu menjaga pola makan sehat dengan gizi seimbang.
Seperti mengonsumsi antioksidan, vitamin kulit, serta buah-buahan dan sayur-sayuran yang mengandung bitamin A, E , C, dan mineral, lycopene, dam antioksidan lain.
Baca Juga: 4 Cara Terampuh Bikin Tidur Jadi Nyenyak, Penderita Insomnia Wajib Coba
Ada banyak buah yang bisa menjadi pilihan diantaranya pepaya, wortel, tomat, kiwi, apel, dan buah naga.
Selain menerapkan pola makan sehat dengan gizi seimbang, dianjurkan pula mengoleskan body lotion dengan kandungan seramid, pelembap dan humektan, setelah mandi di pagi hari dan 1-2 jam sebelum tidur.
Tak lupa, dr Emil juga mengimbau agar pasien positif Covid-19 yang mengalami ruam agar tidak panik.
"Intinya jangan panik, tetap waspada," ujarnya.
Baca Juga: Siap-siap! Wagub Jakarta Beri Sinyal Tarik Rem Darurat usai 3 Januari 2021
Disisi lain, dokter spesialis kulit dan kelamin Dr Arini Astari Widodo, SpKK mengatakan bahwa proses pemulihan ruam kulit berbeda-beda pada setiap orang, tergantung pada tingkat keparahan penyakit yang diderita.
"Manifestasi kulit atau kelainan kulit akibat Covid-19 biasanya akan menghilang setelah orang sembuh," kata Arini.
Beberapa orang bisa pulih dalam hitungan minggu, sementara lainnya bisa mencapai satu bulan.
"Tapi ada juga beberapa kasus orang yang sudah sembuh dari Covid-19, kelainan kulitnya belum menghilang," tambahnya.
Baca Juga: 2 Jenis Bed Rest Bila Ditemukan Adanya Masalah Pada Kehamilan
Karenanya jika mengalami ruam kulit, segera konsultasikan pada dokter.
Sementara itu, hubungan infeksi virus corona dengan ruam kulit memang sudah dibuktikan beberapa penelitian sebelumnya.
Ruam kulit tersebut biasa muncul di orang yang ternyata terinfeksi virus corona tapi tidak menunjukan gejala apapun, alias OTG.
Diterbitkan di American Journal of Clinical Dermatology, ulasan berbasis bukti ilmiah menunjukkan kalau ruam kulit ternyata memengaruhi satu dari lima pasien Covid-19.
Baca Juga: Kesembuhan Pasien Covid-19 Alami Pecah Rekor, Epidemiolog Ingatkan: Indonesia dalam Kondisi Kritis
Saat negara Italia mengalami kasus virus corona melonjak tajam, sekitar Maret, studi observasi kecil terhadap 88 pasien menunjukkan, 20,4% dari mereka mengembangkan beberapa bentuk kondisi kulit yang diduga terkait dengan Covid-19.
“Ada kemungkinan bahwa pasien Covid-19 pada awalnya mungkin muncul ruam kulit. Tapi keluhan tersebut mendapat salah diagnosa, sehingga menjadi penyakit umum lainnya,” lapor Beuy Joob, PhD, dari Sanitation1 Medical Academic Center di Bangkok.
Para peneliti di Spanyol telah melaporkan jenis ruam lain pada kulit, yang satu ini ditemukan di mulut pasien positif Covid-19 di rumah sakit.
Baca Juga: PBB Tetapkan 27 Desember Sebagai Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional
Laporan JAMA Dermatology edisi 15 Juli mengatakan, ruam di kulit disebabkan karena infeksi virus, bukan reaksi obat yang merugikan.
“Dokter harus menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi pasien dengan Covid-19 yang tidak memiliki gejala lain,” kata penulis studi dan seorang dokter ahli bedah di Keck School of Medicine University of Southern California di Los Angeles, Daniel Gould, MD, PhD.
Mereka menemukan, berbagai jenis ruam kulit diamati pada pasien virus corona, mulai dari lepuh kecil dan gatal-gatal, bercak merah muda dan merah, hingga benjolan kecil gatal yang ditandai dengan bintik merah dan ungu.
Ruam terakhir ini adalah jenis yang paling sering diidentifikasi pada pasien corona.
Kondisi ini memengaruhi lebih dari 40 %, dan biasanya muncul pada orang dewasa muda yang mengalami gejala virus lain terlebih dahulu.(*)
Baca Juga: Rambut Bayi Baru Lahir Tipis, Setelah Dicukur Bisakah Menjadi Lebat?
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,JAMA Cardiology |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar