GridHEALTH.id - Vaksinasi Covid-19 telah dimulai di awal 2021 ini.
Tapi banyak kejadian yang tidak diinginkan yang terjadi setelah mendapatkan vaksin Covid-19.
Salah satunya di Israel.
Baca Juga: Takut jadi Kelinci Percobaan, Penolak Vaksinasi Covid-19 Gratis Bakal Kena Denda Rp 5 Juta
Setelah menjalankan vaksinasi Covid-19 dengan vaksin Pfizer BioNTech, 240 warga Israel justru dinyatakan positif tertular Covid-19 meski telah divaksinasi.
Untuk diketahui, vaksinasi di Israel telah diberikan kepada lebih dari 1 juta orang, atau 12% dari populasi Israel.
Vaksin yang digunakan semuanya sama, yaitu vaksin Covid-19 dari hasil kerja sama Pfizer, Amerika Serikat, dan BioNTech, Jerman.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Masih Tunggu EUA dan Kehalalan dari WHO dan MUI, BPOM Larang Disuntikkan
Mengutip 24h.com.vn (2/1/2021), vaksin Covid-19 tersebut tidak mengandung virus SARS-CoV-2..
Vaksin Covid-19 Pfizer BioNTech ini membutuhkan waktu tertentu hingga kode genetik di dalamnya berfungsi untuk membantu sistem kekebalan tubuh mengenali dan menyerang patogen.
Dosis pemberian vaksin Covid-19 Pfizer BioNTech ini 2 suntikan.
Baca Juga: Bansos Tunai Rp 300 Ribu Bakal Turun, Cek Nama dan Cara Mencairkannya!
Di Israel, pemberian vaksin ini untuk tahap pertama diberikan kepada dokter dan lansia.
Fakta hasil vaksinasi Covid-19 dengan vaksin dari Pfizer BioNTech, sekitar satu dari 1.000 orang mengalami efek samping (KIPI - Kejadian Ikutan Paska Imunisasi) ringan.
Seperti; lelah - lemah, pusing, demam serta nyeri, bengkak, dan kemerahan di tempat suntikan setelah mendapatkan vaksin AS.
Baca Juga: Bukannya Kebal Virus Corona, Petugas Medis Ini Justru Alami Malapetaka Usai Disuntik Vaksin Covid-19
Tapi menurut kementerian Kesehatan Israel, hanya segelintir orang dengan efek samping tersebut
yang membutuhkan perhatian medis.
Sejak kampanye, melansir Intisari-online.com (4 Januari 2021) yang mengutip dari media lokal, yang dimulai pada 20 Desember, ada empat warga Israel telah meninggal setelah vaksinasi, .
Lagu-lahi Kementerian Kesehatan Israel berdalih, tiga dari empat kematian tersebut tidak terkait dengan vaksin Covid-19 dari Pfizer BioNTech.
Kasus lainnya, ada kejadian pada lansia dengan komorbid yang hingga kini masih dalam penyelidikan.
Baca Juga: Virus Corona Baru B117 yang Muncul Desember 2020, China; Tidak Perlu Panik, Vaksinnya Ada, Kok Bisa?
Kantor berita Israel juga menyerukan kepada masyarakat untuk waspada dan mematuhi langkah-langkah pencegahan Covid-19 hingga satu bulan setelah suntikan pertama vaksin Covid-19.
Jadi tidak benar usai disuntik bisa langsung kebal. Sebab masih membutuhkan waktu untuk vaksin yang disuntikan bisa membantu kekebalan tubuh.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sendiri adalah warga negara Israel pertama yang divaksinasi Covid-19 buatan Pfizer BioNTech di negara Timur Tengah.
Baca Juga: Ditemukan Gejala Langka Covid-19, Serta 4 Gejala Lain yang Harus Diwaspadai
"Ini adalah tahapan penting. Saat ini banyak orang yang menghadapi risiko Covid-19. Kita harus mendapatkan vaksinasi untuk melindungi diri kita sendiri dan orang di sekitar kita," kata Nethanyahu.
"Jika kami menyelesaikan vaksinasi ini, hanya dalam waktu 30 hari, Israel dapat memberantas epidemi, membuka ekonomi dan melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh negara lain," ungkapnya.
Baca Juga: Disuntik Vaksin Covid-19, Dokter Perempuan Kejang dan Sesak Napas, Diagnosa Awal Ensefalitis
Israel juga meminta Facebook untuk menghapus semua konten palsu, teori konspirasi tentang vaksin Covid-19.
Sebelumnya, teori konspirasi yang menuduh vaksinasi Covid-19 untuk menanamkan chip pelacak pada warga dikecam keras oleh pemerintah Israel.
Sedangkan do Amerika Serikat, Presiden Joe Biden yang juga orang pertama disuntik vaksin Covid-19 Pfizer BioNTech, mengkritik lambannya penyebaran vaksin Covid-19 di negaranya.
Baca Juga: Sesak Napas dan Penglihatan Kabur, Begini Kondisi Terbaru Andika Mahesa Usai Positif Covid-19
"Seperti yang saya takuti dan peringatkan untuk waktu yang lama. Kami melakukannya terlalu lambat. Pemberian dan pendistribusian vaksin Covid-19 tidak berjalan sesuai rencana," kata Biden.
Padahal WHO baru saja mengumumkan vaksin Covid-19 Pfizer BioNTech adalah vaksin pertama di dunia yang disetujui untuk vaksinasi darurat.
Penting diketahui, untuk bisa mendapatkan hasil yang dirapkan dari vaksinasi Covid Pfizer BioNTech, kekebalan terhadap Covid-19 bisa mencapai 50%.
Tapi itu terjadi setelah 8-10 hari dari suntikan pertama vaksin ini.
Lalu ada suntikan kedua, yang dilakukan 21 hari setelah suntikan pertama.
Jika vaksinasi yang kedua ini sudah diterima, imunogenik terhadap Covid-19bisa sampai 95%.
Baca Juga: Berhubungan Intim Saat Sedang Haid Bisa Dilakukan, Begini Caranya
Itu didapatkan, paling tidak satu minggu setelah suntikan.
Tapi ingat, tetap ada peluang sebesar lima persen terinfeksi Covid-19, walau telah dua kali mendapatkan vaksin Covid-19 Pfizer BioNTech.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar