Adapun penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu, hingga kini belum diketahui.
Sebab belum ada pernyataan resmi di Indonesia dari pihat manapun yang terkait.
Kabar baiiknya, kotak hitam alias black box sudah diketemukan.
Setelah diambil dan diangkat dari perairan, dan dipelajari, baru akan muncul infor-informasi berharga terkait penyelidikan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Menurut Pengamat penerbangan Dudi Soedibyo saat diwawancara GridHEALTH.id, yang juga mantan Pemimpin Redaksi Majalah Angkasa mengatakan.
Sejatinya semua maskapai penerbangan wajib melakukan pengecekan kesehatan bagi pilot, kru kabin hingga teknisinya sebelum pesawat diterbangkan.
Baca Juga: Jus Kiwi Sebagai Pengobatan Alami Diabetes, Bisa Turunkan Gula Darah
“Sebelum terbang, operator penerbangan wajib melakukan pemeriksaan kesehatan pilot, kru kabin, dan teknisi yang bertugas. Ini sangat penting, agar keselamatan dan keamanan penumpang selama dalam penerbangan terjamin,” kata Dudi kepada GridHEALTH.id (10/01/2021).
Pemeriksaan sesaat sebelum terbang itu antara lain adalah pemeriksaan tekanan darah dan kondisi psikologis, terutama untuk pilot dan kopilot.
Baca Juga: Kasus Positif Terus Bertambah, 80% Penularan Covid-19 Terjadi Pada Orang Tanpa Gejala
Pemeriksaan yang dilakukan cepat tapi akurat.
Biasanya dengan cara wawancara singkat.
Sseperti apakah semalam tidurnya cukup (bila terbang di pagi hari), apakah istirahatnya cukup, obat apa yang sedang dikonsumsi, pola makan 2x24 jam sebelum terbang (apakah mengonsumsi makanan yang bisa memicu misalnya sakit perut atau keracunan).
Selain itu dilakukan juga tes urine untuk melihat apakah mengonsumsi obat-obat terlarang.
Baca Juga: Virus Corona Ternyata Sudah Bermutasi Sejak Keluar dari Wuhan
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar