GridHEALTH.id - Penerapan vaksinasi Covid-19 disetiap negara berbeda.
Vaksin yang digunakan pun ada yang sama dan berbeda.
Baca Juga: Jokowi Resmi Dapat Vaksinasi Covid-19, Sang Penyuntik Jadi Sorotan: 'Deg-degan, Agak Gemetaran'
Indonesia telah memilih vaksin Covid-19 CoronaVac dari Sinovac, China, untuk yang pertama, sebagai penanganan darurat Covid-19.
Strategi pemberian vaksin Covid-19 di Indoensia sendiri, dimulai dan diawali dengan penyuntikan vaksin Covid-19 perdana yang diterima Jokowi.
Hal ini dimaksudkan untuk memastikan dan meyakinkan masyarakat jika vaksin yang telah didatangkan dan digratiskan oleh Pemerintah bagi warganya aman dan penting.
Baca Juga: Tak Hanya Presiden, Ada Publik Figur Divaksinasi Covid-19 Hari Ini, Siapakah?
Setelah Jokowi, jajaran pemerintahan akan mendapatkannya, menteri, gubernur dan lainnya.
Malah pada hari ini, Rabu (13 Januari 2021), setelah Jokowi divaksin, Artis Raffi Ahmad dan dr. Tirta pun ikut divaksin.
Dalam strategi pemberian vaksin Covid-19 di Indonesia, Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan warga usia 60 tahun ke atas tidak diprioritaskan sebagai penerima vaksin pada tahap pertama.
Baca Juga: Live Streaming Jokowi Divaksin CoronaVac Produksi Sinovac China
Pemerintah ingin menjamin keamanan vaksin bagi kelompok usia tersebut.
Jadi strateginya, pemberian vaksin tahap pertama ini diberikan kepada masyarakat usia 18-59 tahun.'
Karena, kelompok usia ini paling banyak terinfeksi Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: Kapan Waktu Aman Bisa Berdekatan dengan Pasien Covid-19 yang Sembuh? Ini Syaratnya
Bayangkan sajam hampir 80 persen kasus positif.
Dengan demikian, pemerintah berharap dengan divaksinnya kelompok usia tersebut maka kegiatan ekonomi bisa kembali berjalan.
Namun, Siti menegaskan, Tapi itu bukan tujuan utamanya.
Baca Juga: Cara Warga Jepang Agar Pandemi Covid-19 Segera Berakhir, Berendam Air Es
"Tujuan utama kita adalah memberikan perlindungan pada kelompok populasi ini karena dia memiliki dua risiko, yakni untuk dirinya sendiri dan membawa penyakit tersebut ke keluarga," ungkapnya, melansir Intisari-online (13 Januari 2020).
Ternyata Strategi vaksinasi tersebut mendapat perhatian dunia.
Maksudnya, media aing sampai membuat berita khusus mengenai hal ini.
Malah mendapatkan tanggapan kritis dari seorang ahli vaksin dunia, seorang Profesor.
Dalam artikel yang dimuat di Al Jazeera, Rabu (13/1/2021), berjudul "Young people first: Indonesia’s COVID vaccine strategy questioned", ada ahli mengungkapkan pendapatnya mengenai strategi vaksinasi Indonesia.
Kim Mulholland, profesor vaksinologi di London School of Hygiene and Tropical Medicine yang berbasis di Universitas Melbourne, mengatakan, “Kami tahu bahwa orang tua yang telah divaksinasi di China dan Timur Tengah telah menanggapi vaksin dengan baik seperti halnya orang yang lebih muda.”
Baca Juga: Pakai APD Lengkap Saat Sidang, Pembunuh Berantai Ini Divonis Hukuman Mati
Jadi menurutnya, argumen bahwa lansia tidak boleh divaksinasi karena belum diikutsertakan dalam uji coba di Indonesia tidak valid.
Ternyata, menurutnya strategi vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah kebalikan dari kebijaksanaan yang diterima tentang vaksinasi.
Seyogyanya kelompok pertama yang divaksinasi haruslah staf medis garis depan dan kemudian orang tua.
“Orang dewasa yang lebih tua, terutama mereka yang lemah atau tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang, telah terpengaruh secara tidak proporsional oleh pandemi Covid-19.”
Menurut jurnal medis terkemuka dunia, dalam penelitian terbaru, “Vaksin yang aman dan efektif dalam populasi ini telah diantisipasi dengan penuh semangat.”
Karenanya menurut Mulholland, melihat fakta strategi vaksinasi Covid-19 di Indonesia, “Jika Anda melihat semua penelitian yang dilakukan di setiap negara di dunia, bukti yang banyak menunjukkan bahwa faktor risiko terbesar untuk menjadi sakit parah akibat Covid-19 adalah usia. Bahkan di Indonesia yang memiliki populasi muda, kematian terbanyak adalah orang di atas 60 tahun.”
Hal tersebut ternyata relevan dengan data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Indonesia.
Orang berusia di atas 60 tahun mewakili hanya 10 persen dari populasi Indonesia, tetapi 39 persen dari kematian akibat Covid-19.
Baca Juga: Ibu Hamil dan Balita Juga Dapat BLT Senilai R 3 Juta, Begini Cara Mendapatkannya!
“Jadi itu membuat saya berpikir tentang apa yang telah dikatakan oleh rekan-rekan saya di Indonesia: bahwa apa yang mungkin sebenarnya coba dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah mencapai kekebalan kawanan (herd immunity) dengan memvaksinasi orang dewasa muda yang merupakan penyebar penyakit paling potensial,” kata Mulholland.
“Sangat masuk akal bahwa anak muda yang divaksinasi masih bisa tertular penyakit tersebut, tidak menunjukkan gejala apapun dan membawanya pulang,” kata Mulholland.
Baca Juga: Kentut Terus Selama Periode Haid Wajar, Diakibatkan oleh Hormon
“Jika itu masalahnya, memvaksinasi orang dewasa muda tidak akan memperlambat tingkat kematian.”(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | intisari-online.com,Aljazeera,BBC |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar