"Sejak kemunculan Covid-19 di bulan Maret 2020 kita belum menuju puncak yang pertama, masih bergantung di atas, bahkan sekarang sampai tembus 12 ribu kasus harian," ungkap Laura, dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (15/1/2021).
Meledaknya kasus Covid-19, disebut Laura juga menjadi alarm bagi masyarakat mengenai berbagai kebijakan yang dikeluarkan.
Baca Juga: Kurangi Konsumsi Susu Harian, Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh
"Alarm bahwa kebijakan untuk menekan penyebaran Covid-19 belum berhasil," ungkapnya.
Laura menilai, implementasi kebijakan pemerintah belum tegas dan maksimal.
"Kebijakan pemerintah terkait dengan pembatasan mobilisasi masyarakat harus tegas," ujarnya.
Hal serupa juga dilontarkan pakar epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono.
"Lakukanlah PSBB yang benar jangan pakai nama baru. Ya dibatasi gerak penduduk betul-betul, mobilitas penduduk dibatasi dikurangi, aturan harus diperketat tapi apakah berani, kan nggak mungkin," kata Pandu Riono.
Pandu meminta, penerapan PSBB ketat seperti di bulan Maret 2020 lalu dianggap dapat mempercepat penanganan Covid-19 di Indonesia.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar