Untuk diketahui, sejauh ini WHO baru memberikan izin penggunaan vaksin buatan BioNtech-Pfizer pada akhir Desember tahun lalu.
Vaksin lainnya, melansir Intisari-Online (21 Januari 2021) yang mengutip TribunNews, seperti Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan diproduksi oleh Serum Institute of India (SII), rencananya akan disetujui pada bulan Januari ini atau Februari.
Sebelumnya, kepada Reuters, Kepala Eksekutif SII Adar Poonawalla mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya mengharapkan persetujuan WHO "dalam satu atau dua minggu ke depan."
Vaksin AstraZeneca yang dikembangkan bersama Universitas Oxford ini telah diberikan izin penggunaan darurat di Inggris.
Sementara pemberian izin untuk di Uni Eropa dan Amerika Serikat belum.
Program COVAX sendiri memiliki kontrak dengan AstraZeneca dan SII untuk 400 juta dosis, dengan opsi tambahan ratusan juta dosis.
Adapun vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Johnson & Johnson (J&J), - yang memiliki perjanjian tidak mengikat dengan COVAX, direncankanan mendapat persetujuan WHO paling cepat pada Mei atau Juni 2021.
Baca Juga: Hidup Bebas Diabetes? Bisa, Begini Tujuh Tips Cara Menghindarinya
Vaksin Covid-19 produksi Korea Selatan, SK Bioscience, Februari ini sudah mendapat persetujuan WHO.
Sedangkan vaksin corona Cina, Sinovac dan Sinopharm, akan disetujui paling cepat pada Maret 2021.
Baca Juga: Darah Haid Setara Dengan Stem Cell, Dapat Menyelamatkan Nyawa Kelak
Source | : | tribunnews,intisari |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar