Epidemiolog yang kerap mengkritik penanganan Covid-19 itu juga yakin bahwa pemerintah akan mengklarifikasi dan menegaskan masyarakat kasus meninggalnya dokter tersebut bukan disebabkan oleh vaksin Covid-19.
Kejadian seperti ini akan mewarnai hari-hari di tahun 2021. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) akan dicatat dan...
Dikirim oleh Tifauzia Tyassuma pada Minggu, 24 Januari 2021
“Dan klarifikasi dari Pemerintah dan Para ProVaks hardcore akan bilang bahwa Korban meninggal bukan karena Vaksinasi, tetapi karena jantung berhenti berdetak, paru tak mampu mengambil nafas, dan batang otak berhenti bekerja,” kata dr Tifa.
“Pasti bukan karena Vaksin. Apalagi Vaksin Cina yang jelas-jelas sangat aman,” sindir dokter yang kerap mengkritik pemerintah tersebut.
Baca Juga: Sirup Sambiloto Dari Bali Ini Ampuh Atasi Batuk dan Sesak Napas, Bisa Bantu Pasien Covid-19
Diketahui sebelumnya, Jumat (22/1/2021), JF didapatkan wafat di dalam mobilnya yang terparkir di minimarket Jalan Sultan Mansyur, Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, Sumatera Selatan.
Jenazah dokter oleh petugas Polisi dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum.
Dari infiormasi yang didapat, dokter JF mengikuti vaksinasi Covid-19 sehari sebelum ditemukan tewas.
"Diduga sakit jantung, bukan karena vaksin. Memang sehari sebelumnya korban ini sempat disuntik vaksin," kata dokter forensik RS M Hasan Bhayangkara Palembang, Indra Nasution melalui telepon, Sabtu (23/1/2021), seperti dilansir dari nakita.id (24 Januari 2021) yang mengutip TribunWOW.
Baca Juga: Anggap Makanan Bergizi Tidak Keren, Andien Alami Hal Mengerikan di Tubuhnya
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar