Ini dapat terjadi pada bayi baru lahir yang sehat dan cukup bulan.
Penyebab penyakit kuning ASI saat ini tidak diketahui, tetapi dokter yakin hal itu terkait dengan beberapa jenis zat dalam ASI yang menghambat kemampuan hati untuk memecah dan memproses bilirubin.
Penyakit kuning jenis ini telah diketahui diturunkan dalam keluarga.
Meskipun penyakit kuning muncul dalam jangka panjang, komplikasi jarang terjadi selama bayi diberi makan dengan benar dan kadar bilirubinnya dipantau.
Baca Juga: Cara Korea Utara Bisa Membuat Vaksin Covid-19 Sendiri, Khas Sekali Cara Kerjanya
Penyakit kuning ASI memiliki beberapa perawatan yang dapat membantu menurunkan jumlah bilirubin dalam tubuh bayi.
Fototerapi dan suplementasi sementara dengan ASI donor atau formula bayi adalah perawatan yang umum.
Dalam kasus yang jarang terjadi, menyusui mungkin perlu dihentikan sementara.
Meskipun jarang terjadi breastmilk jaundice (sebuah situasi di mana kandungan di ASI membuat kadar bilirubin pada bayi meningkat) juga bisa menyebabkan penyakit kuning pada bayi baru lahir.
Selain, breastfeed jaundice dan breastmilk jaundice, perbedaan golongan darah ibu dan bayi dan kerusakan fungsi liver bayi juga menyebabkan penyakit kuning.
Baca Juga: Lebih dari 600 Tenaga Kesehatan Wafat akibat Covid-19, Menkes Budi: 'Yang Belum Vaksinasi, Segera!'
dr. Reza Abdussalam, Sp.A, Dokter Spesialis Anak yang berpraktik di RSIA Brawijaya Antasari ketika diwawancarai Nakita.id (23/1/2021), "Hyperbilirubinemia disebut bermasalah adalah pertama, kalau kadar kuningnya sudah terlihat kurang dari 24 jam.
Baca Juga: Klaim Bisa Kendalikan Covid-19, Kini Jokowi Minta Terapkan Karantina Wilayah hingga Lingkup RT/RW
Source | : | Birth Injury Help Center |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar