GridHEALTH.id - Mandi sudah menjadi rutinitas yang sebaiknya tidak boleh ditinggalkan.
Pasalnya ada banyak manfaat yang bisa didapatkan ketika kita mandi.
Perlu diketahui patogen, germ, kuman, virus bisa hidup dan berada di dekat kita, bahkan di tubuh kita.
Melansir mayoclinic.org, dalam artikel Germs: Understand and protect against bacteria, viruses and infection, disebutkan beberapa kuman adalah musuh yang sulit dikenali, karena mereka terus bermutasi untuk menghancurkan pertahanan sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Survei, Ternyata 80 % Orang Tidak Tahu Cara Mandi yang Bersih
Nah, saat kita rutin mandi setidaknya dua kali sehari, rutinitas tersebut akan secara langsung membantu imunitas tubuh membersihkan berbagai kuman, bakteri, atau virus yang bisa merugikan.
Namun berbicara mengenai mandi, ternyata hal ini juga sebaiknya tidak dilakukan sembarangan.
Misalnya saat kondisi tubuh panas dan berkeringat, kita sebaiknya jangan langsung mandi.
Sebab itu bisa berdampak buruk bagi tubuh.
Beberapa orang beranggapan, mandi, terutama dengan air dingin, bisa mengembalikan kesegaran tubuh dan membuat kulit tidak terasa lengket.
Namun efek atau reaksi tubuh yang muncul ternyata bisa berbeda, jika kita mandi ketika sedang berkeringat.
Akademisi dan dokter spesialis penyakit dalam dari Universitas Indonesia (UI), dr Ari Farial Syam, SpPD, megungkapkan, munculnya keringat dari tubuh merupakan reaksi suhu tubuh yang panas terhadap suhu lingkungan.
Baca Juga: Penyebab Munculnya Jerawat di Punggung, 4 Hal Ini Mesti Perhatikan
"Jadi, suhu tubuh kita itu 37 derajat celsius. Nah kalau kita berkeringat, berarti itu merupakan reaksi suhu tubuh kita panas.
Misalnya di lingkungan panas atau suatu aktivitas olahraga," ujar Ari saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/9/2019).
Ari menjelaskan, munculnya keringat juga karena adanya proses pembakaran yang menyebabkan peningkatan suhu tubuh.
Setelah suhu tubuh meningkat, maka terjadi kompensasi antara tubuh dengan keringat.
Tubuh akan mengeluarkan keringat untuk menyeimbangkan suhu dalam tubuh dengan lingkungan.
Baca Juga: Ini Penyebab Mengapa Berkeringat di Malam Hari Selama Menstruasi
Dapat Persempit Pembuluh Darah
Jika tubuh dalam kondisi berkeringat atau suhu tubuh belum stabil, maka disarankan untuk menunggu beberapa saat hingga tubuh tidak mengeluarkan keringat lagi.
Sebab, air yang biasa digunakan untuk mandi memiliki suhu rata-rata 30 derajat celsius di mana suhu ini di bawah rata-rata suhu tubuh normal atau ketika tubuh berkeringat.
"Intinya adalah semua air rata-rata bersuhu 30 derajat.
Makanya di saat posisi tubuh berkeringat dan langsung kena suhu dingin (air untuk mandi) sudah pasti ada reaksi, misalnya menggigil," ujar Ari.
Baca Juga: Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid yang Benar Sesuai Ajaran Islam
"Jadi memang sebaiknya kita normalkan dulu suhu tubuh, baru mandi," kata dia.
Sementara, seorang pakar fisiologi olahraga di SanFransisco, Stacy Sims, PhD, juga menyarankan agar tidak langsung mandi saat tubuh berkeringat.
Menurut dia, suhu dingin dapat mempersempit pembuluh darah dan memicu suhu tubuh terus naik.
Adapun kegiatan tersebut dapat menyebabkan panas tubuh tertahan dan timbul gangguan pada pembuluh darah.
Baca Juga: Berendam Mandi Air Hangat, Hilangkan Nyeri Hingga Bakar Kalori Setara Jalan Kaki 30 Menit
Selain itu, Ari juga menjelaskan, pada kasus tertentu, suhu dingin akan memengaruhi tubuh sebagian orang dan menimbulkan reaksi dan alergi.
"Perbedaan suhu itu akan berpengaruh pada seseorang, tiap orang berbeda-beda reaksinya. Ada yang muncul alergi, seperti bentol-bentol atau bersin-bersin," ujar Ari.
Jika kondisi ini berlanjut, pada jangka waktu panjang dimungkinkan bisa berakibat pada penurunan daya tahan tubuh.
Baca Juga: Mandi Sinar Matahari Tingkatkan Imunitas, Enyahkan Virus dan Bakteri, Sumber Energi Gratis
Dalam kasus ini, Ari menyontohkan, reaksi suhu dingin (bisa karena air) juga bergantung pada faktor usia.
Misalnya, saat muda, seseorang yang tidak pernah mengalami alergi suhu dingin, bisa jadi kelak di masa tua muncul alergi atau tubuh memberikan respons terhadap suhu dingin.
Oleh karena itu, Ari menyarankan, jika beraktivitas di luar atau di lingkungan panas, dan ingin menyegarkan badan dengan cara mandi, sebaiknya tunggu beberapa waktu agar suhu tubuh normal.
Suhu air mandi juga bisa diperihitungkan. Jika ingin tubuh tidak terasa lengket, maka mandilah dengan air hangat.
Mandi menggunakan air hangat bisa mengurangi kekejangan pada otot setelah seharian beraktivitas.(*)
Baca Juga: Mandi Kebutuhan Sosial atau Kesehatan? Perlukah Mandi Setiap Hari?
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar