David Boulware, profesor kedokteran dan dokter penyakit menular di Universitas Minnesota Medical School juga mencatat kurangnya bukti ilmiah dari obat “ajaib” Maduro.
“Ini sama saja seperti hal lain, di mana orang-orang mencoba menjual semacam ‘kacang ajaib’ sebagai solusi untuk masalah yang kompleks,” katanya kepada Associated Press, Selasa (26/1/2021).
“Ini akan sangat bagus jika berhasil, tetapi saya ingin melihat datanya,” tambah Boulware.
Baca Juga: Ridwan Kamil; Mahasiswa, Ucapkan Terimakasih dan Doa Untuk Ibu Hj Nunuk Nuraini, Pahlawan Anak Kos
Ini bukan pertama kalinya Maduro mempromosikan sebuah pengobatan.
Pada Oktober 2020, dia memberi tahu Organisasi Kesehatan Pan American bahwa para ilmuwan Venezuela menemukan sebuah molekul yang mampu membatalkan kapasitas replikasi virus corona.
Meski begitu, Maduro belum membicarakan perkembangan penemuan tersebut sejak saat itu.
Maduro juga pernah mempromosikan teh herbal khusus yang dia klaim dapat menangkal virus dan penyakit lainnya.(*)
Baca Juga: Adik Kim Jong Un Marah Besar, Klaim Nol Kasus Covid-19 Korut Dipertanyakan Korsel
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar