"Sudah siuman, sudah bisa bicara. Cuma dia masih ngos-ngosan, masih pakai kursi roda, kondisi masih enggak stabil," tutur Asgar, Kamis (28/1/2021).
Asgar mengatakan, ada cairan dalam paru-paru Aliff karena penggunaan vape atau rokok elektronik.
Baca Juga: Pasien Kanker Aman Menerima Vaksin Covid-19, Kata Onkologis di Turki
Gara-gara itu virus corona mengendap lama dalam paru-paru Aliff sehingga membuatnya koma.
"Kalau kata dokternya, diagnosis secara lisan ke kita itu karena vape."
"Paru-parunya kan cair, nah Covid-19 nya itu berenang lama di paru-parunya karena ada penyakit bawaan vape itu," kata Asgar, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Cara Mendapatkan BLT Program Keluarga Harapan dari Kemensos, Bumil Hingga Manula Dapat
"Waktu sama vape aja kan dia biasa, apa ya, perpaduan vape dan Covid-19-nya yang membuat dia ringkih," ujar Asgar melanjutkan.
Menurut temuan terbaru yang muat dalam Journal of Adolescent Health, diketahui bahwa risiko penularan pengguna vape 5 kali lebih besar dibanding bukan perokok, sedangkan perokok konvensional beresiko 7 kali lebih tinggi.
Source | : | Kompas.com,ncbi |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar