Melansir Kompas.com, varian baru virus corona 501.V2 juga terdeteksi di Afrika Selatan pada bulan Oktober dan menyebar juga hingga ke Inggris dan Perancis.
Kedua varian ini mengalami banyak mutasi, termasuk mutasi N501Y pada spike protein-nya yang membuatnya virus ini lebih mudah masuk ke reseptor ACE2 manusia.
Kedua varian baru ini disebut berpotensi menjadi lebih menular sekitar 50-74 persen.
Baca Juga: Kesaksian Warga China Saat Lakukan Tes Usap Dubur Untuk Covid-19: 'Rasanya Sangat Memalukan'
Varian baru ini memiliki nilai reproduksi 0,4-0,7 lebih tinggi dari virus yang belum bermutasi.
Para ahli Inggris percaya strain Afrika Selatan mungkin lebih berbahaya daripada varian B117.
Ahli menyebut varian 501.V2 Afrika Selatan bisa mengembangkan perubahan yang memungkinkannya menghindari atau kebal vaksin.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar