GridHEALTH.id - Viruscorona rupanya terus bermutasi bahkan melahirkan varian-varian baru yang lebih menular.
Sepertti yang sempat diwartakan, adanya varian baru virus corona dari Inggris yang terbawa ke Singapura sukses membuat masyarakat Indonesia panik.
Namun, di balik kehebohan varian baru virus corona dari Inggris, kini muncul varian baru virus corona dari Afrika Selatan.
Varian baru virus corona dari Afrika Selatan tersebut lebh berbahaya.
Baca Juga: Lebih Efektif dari Sinovac, Vaksin Covid-19 Novavax Bakal Digunakan di Indonesia Beberapa Bulan Lagi
Bahkan, sejumlah penelitian menunjukkan varian baru virus corona dari Afrika Selatan ini mengurangi efektivitas vaksin Covid-19.
Melansir Kompas.com, varian baru virus corona 501.V2 juga terdeteksi di Afrika Selatan pada bulan Oktober dan menyebar juga hingga ke Inggris dan Perancis.
Kedua varian ini mengalami banyak mutasi, termasuk mutasi N501Y pada spike protein-nya yang membuatnya virus ini lebih mudah masuk ke reseptor ACE2 manusia.
Kedua varian baru ini disebut berpotensi menjadi lebih menular sekitar 50-74 persen.
Baca Juga: Kesaksian Warga China Saat Lakukan Tes Usap Dubur Untuk Covid-19: 'Rasanya Sangat Memalukan'
Varian baru ini memiliki nilai reproduksi 0,4-0,7 lebih tinggi dari virus yang belum bermutasi.
Para ahli Inggris percaya strain Afrika Selatan mungkin lebih berbahaya daripada varian B117.
Ahli menyebut varian 501.V2 Afrika Selatan bisa mengembangkan perubahan yang memungkinkannya menghindari atau kebal vaksin.
Dalam percobaan kecil, tingkat kemanjuran vaksin Novavax turun menjadi hanya di bawah 50 persen.
Sementara, vaksin yang dibuat oleh Moderna dan Pfizer/BioNTech tampaknya masih memberikan proteksi terhadap jenis virus tersebut.
Terlepas dari itu, CDC mengimbau kepada masyarakat dunia untuk meningkatkan proteksi terhadap virus corona dengan menerapkan protokol kesehatan. (*)
Baca Juga: Gandeng Perusahaan Korsel, Kalbe Farma Bakal Luncurkan Obat Herbal Covid-19
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar