GridHEALTH.id - Diketahui apa yang kita makan akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh nantinya.
Berangkat dari itu, ada baiknya mulai sekarang kita jangan langsung menyetir sehabis makan.
Sebab dampak yang dialami nanti bisa fatal atau bahkan mematikan.
Imbauan ini pun disampaikan oleh Sony Susmana selaku Training Director Safety Defensive Consultant seperti dilansir dari Kompas.com (17/2/2020).
Baca Juga: Alami Microsleep Beberapa detik, dokter TNI AD Letkol Iqbal Lahmadi dan Istrinya Tewas Bersamaan
Menurutnya sangat tidak disarankan langsung menyetir sehabis makan, apalagi akan menempuh jarak yang cukup jauh.
Hal ini bisa menyebabkan bahaya bagi pengemudi maupun penumpang.
“Ketika pengemudi mengonsumsi makanan, ahli kesehatan mengatakan yang bekerja setelah makan adalah otak perut yang bertugas mencerna makanan, yaitu hampir 80 %,” ujar Sony.
Menurut Sony saat makan biasanya kadar gula darah seseorang akan naik, jumlah kalori pun ikuu meningkat.
Kondisi ini tentunya bisa menyebabkan rasa kantuk
Khusus untuk faktor sopir mengantuk, selain harus tidur cukup, hindari juga perut dalam kondisi kenyang.
Sebab, jika makan berlebih, bisa menyebabkan kadar gula naik, dan jumlah kalori meningkat sehingga rasa kantuk bisa datang.
Rasa kantuk inilah yang banyak menyebabkan kasus kecelakaan lalu lintas selama ini.
Dalam istilah kesehatan kondisi ini disebut sebagai microsleep.
Menurut Divisi Humas Polri, microsleep sangat fatal dan membahayakan pengguna jalan lainnya.
Baca Juga: Juliana Moechtar Bantah Mabuk, Ini Salah Satu Penyebab Umum Kecelakaan Berkendara Bahkan Mematikan
Divisi Humas Polri melalui twitternya menjelaskan, kejadian microsleep pada umumnya hanya berlangsung sekitar 1 detik hingga 30 detik.
Orang yang mengalami microsleep akan hilang perhatian dan kesadaran yang disebabkan rasa lelah atau mengantuk berat.
“Microsleep ini sangat berbahaya jika terjadi saat mengemudikan kendaraan,” demikian tulis Humas Polri, seperti dikutip GridHealth.id.
Baca Juga: 5 Tanda Asupan Karbohidrat Terlalu Rendah, Menurut Ahli Gizi
Secara sederhana, microsleep terjadi karena otak memasuki kondisi istirahat atau tidur saat tubuh masih beraktivitas dalam kondisi terjaga.
Hal ini disebabkan otak tidak dapat bertahan di antara rasa lelah dan kondisi terjaga. Meskipun demikian, tidak semua bagian otak tertidur.
Suatu studi menemukan bahwa gejala microsleep diakibatkan berkurangnya aktivitas otak bagian thalamus yang berperan dalam meneruskan respons ke bagian anggota gerak.
Thalamus juga berperan dalam mengatur mekanisme tertidur sehingga adanya penurunan aktivitas dapat dengan mudah membuat seseorang tertidur.
Di sisi lain, bagian otak yang memproses stimulus dari saraf tetap bekerja dan mengalami peningkatan aktivitas sehingga menyebabkan lobus parietal otak menjadi bagian utama untuk mengembalikan kesadaran.
Dalam keadaan normal, otak dapat menangkap dan memproses berbagai stimulus, sedangkan jika mengalami kelelahan terjadi penurunan konsentrasi sehingga fungsi ini menjadi lebih terbatas terhadap stimulus yang lebih kuat.
Hal ini tentu saja akan sangat berbahaya saat kita kehilangan kesadaran saat sedang mengendarai kendaraan karena tidak dapat mengontrol arah dan laju kendaraan.
Baca Juga: Saraf Kejepit Bisa Terjadi Mulai dari Bangun Tidur, Ahli Berikan Cara Meminimalisir
Sehingga bisa memicu kecelakaan lalu lintas.
Karenanya mualia sekarang hindari lansung menyetir sehabis makan karena itu bisa memicu microsleep yang bisa berakibat fatal dan mematikan.
Lebih lanjut, Sony menyarankan, sebaiknya memberi waktu sekitar 45 menit hingga satu jam setelah makan baru mulai lagi mengemudi, agar aman dan selamat.
"Tujuannya agar otot perut bekerja setelah makan, agar pencernaan lancar sebelum beraktivitas, baru kemudian melanjutkan perjalanan,” ujar Sony.(*)
Baca Juga: 97 Nyawa Melayang Usai Pilot Bahas Covid-19 yang Memicu Kecelakaan Pesawat
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,GridHealth.ID |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar