* Tidak bisa menyusu
* Bayi lebih sering mengantuk atau tidak sadar
* Frekuensi napas bayi < 20 kali/menit atau apnu (pernapasan berhenti selama
>15 detik)
* Frekuensi napas bayi > 60 kali/menit
Baca Juga: Ikuti Jejak Thailand, Indonesia Mulai Jajaki Sambiloto Sebagai Suplemen Herbal Penangkal Covid-19
* Bayi selalu merintih
* Bayi saat bernapas tampak, tarikan dada bawah ke dalam yang kuat.
Jika melihat tanda seperti itu, walau hanya satu, baiknya segera konultasikan ke dokter jika kita sedang di rumah.
Jika hal itu ditemui di rumah sakit, tatalaksana yang akan dilakukan;
* Pemberian oksigen melalui nasal prongs atau kateter nasal jika bayi muda mengalami sianosis atau distres pernapasan berat.
* Bayi dipasang VTP dengan balon dan sungkup, dengan oksigen 100% (atau udara ruangan jika oksigen tidak tersedia) jika frekuensi napas terlalu lambat (< 20 kali/menit).
* Jika bayi terus mengantuk, tidak sadar atau kejang, dialkukan pemeriksaan glukosa darah.
Jika glukosa < 45 mg/dL koreksi segera dengan bolus 200 mg/kg BB dekstrosa 10% (2 ml/kg BB) IV selama 5 menit, diulangi sesuai keperluan dan infus tidak terputus (continual) dekstrosa 10% dengan kecepatan 6-8 mg/kg BB/menit harus dimulai.
Baca Juga: Selain 3M, Cara Ini Harus Dilakukan Agar Selamat Dari Covid-19
Source | : | Hospital Car for Children - Global Resource for Addressing t |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar