Nah, untuk bisa memahami hal tersebut menurut Dr. Kirsty Short, seorang pakar virus dari University Queensland di Brisbane, kita harus tahu apa dan bagaimana virus bisa menjadi sebuah pandemi atau wabah.
1. Virus itu harus menyebabkan penyakit pada manusia.
2. Virus itu mudah menyebar dengan cepat.
3. Manusia tidak memiliki kekebalan sebelumnya terhadap virus tersebut.
Contoh sederhananya, saat ini sebenarnya manusia sedang hidup bersa,a dengan penyakit MERS.
MERS adalah sindrom pernapasan Timur Tengah, sejenis virus corona yang masih memiliki hubungan dengan virus penyebab Covid-19.
Tapi MERS tidak menyebabkan pandemi, seperti halnya Covid-19.
Sebab MERS tidak menyebar dengan cepat antar manusia.
Contoh lainnya, virus corona musiman yang sebenarnya sudah ada sebelum Covid-19 merajelela dan menjadi pandemi.
Tapi virus tersebut dianggap sebagai flu biasa, sehingga banyak orang yang mengabaikannya, lalu terbentuklah kekebalan masal dengan sendirinya alias herd immunity.
Baca Juga: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Targetkan Maret 2022 Indonesia Capai Herd Immunity
Memang benar prinsip protokl kesehatan 3M bisa menolong. Tapi pada hakikatnya, kekebalan tubuhlah yang paling utama dibutuhkan untuk mengalahkan sebuah wabah dari virus.
Untuk itu, "Herd immunity (kekebalan massal) hanya bisa dicapai dengan vaksinasi atau ketika jumlah yang terkena mencapai angka sangat tinggi," jelas Dr. Short.
Contoh lainnya yang terdekat adalah flu babi.
Pada April 2009, virus ini menyebar dengan cepat dan menjadi pandemi. Sekitar 10 persen penduduk dunia terkena virus tersebut.
Baca Juga: Rutin Minum Satu Sendok Minyak Zaitun di Pagi Hari, Rasakan 4 Perubahan Ini Pada Tubuh
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar