"Di satu sisi, diabetes dikaitkan dengan peningkatan risiko Covid-19 yang parah. Di sisi lain, beberapa jenis diabetes atau komplikasi metabolik seperti ketoasidosis dan hiperosmolaritas yang membutuhkan dosis insulin tinggi juga ditemukan pada pasien Covid-19," tulis para peneliti.
Pengamatan terakhir tentang ketoasidosis diabetik sangat lah penting.
Peradangan yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 ini dinilai dapat memperburuk kemungkinan seseorang mengalami ketoasidosis.
Ketoasidosis sendiri merupakan salah satu bentuk komplikasi diabetes, di mana tubuh memproduksi kadar asam darah berlebih yang disebut keton.
Baca Juga: Mutasi Virus Covid-19 Telah Ditemukan di Pulau Jawa, Menristek Mengakuinya
Kondisi ini dapat menimbulkan gejala kelelahan, nyeri otot, rasa haus yang ekstrem, sering buang air kecil, kesulitan bernapas, mual, dan kebingungan. Orang dengan kondisi ketoasidosis umumnya memerlukan penanganan darurat.
Para peneliti menduga, kemampuan virus corona mengikat enzim menjadi penyebabnya, salah satunya angiotensin converting enzyme 2 (ACE2).
ACE2 sendiri ditemukan di banyak organ tubuh, khususnya paru-paru. Namun, enzim ini juga disebut ditemukan di organ lain seperti pankreas yang berperan penting dalam kasus diabetes. (*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | cnn indonesia,Gridhealth.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar