Studi tersebut mengamati bahwa peserta yang tinggal di kondisi udara yang lebih tercemar 8% lebih mungkin untuk melaporkan AMD.
Lihat postingan ini di Instagram
Studi ini juga menemukan bahwa tingkat materi partikulat yang lebih tinggi berkorelasi dengan lapisan pigmen retina yang lebih tipis, atau epitel pigmen retina (RPE/retin pigment epithelium), yang memelihara sel visual retina.
Studi ini dilakukan ketika polusi udara di seluruh dunia terus memburuk, peningkatan suhu dan kontribusi buruknya udara terhadap perubahan iklim.
Pada paruh pertama tahun 2020, hampir 50.000 kematian ditemukan terkait dengan polusi udara di China, salah satu negara paling tercemar dalam hal kualitas udara.
Sementara itu, faktor lingkungan, di mana polusi udara berperan penting, dilaporkan menyebabkan 13% dari semua kematian di Uni Eropa.
Baca Juga: Orangtua Wajib Tahu, ASI dan Suplemen Tak Dapat Menggantikan Imunisasi
Baca Juga: 7 Tanda Tubuh Kelebihan Garam, Salah Satunya Sering Pusing Kepala
Pada Desember 2020, polusi udara secara resmi terdaftar sebagai penyebab kematian seorang anak berusia 9 tahun di Inggris Raya dalam putusan pertama dari jenisnya. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Medical News Today,British Journal of Ophthalmology |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar