Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan badan kesehatan PBB telah diberitahu tentang dua kasus yang dicurigai sebagai penyakit mematikan di Guinea.
WHO sekarang mendukung Guinea dalam pengujian.
Dr Yuma Taido dari IFRC Epidemics and Pandemics Preparedness mengatakan: “Tim tanggap darurat bersiap untuk pergi ke episentrum wabah mulai hari ini."
“Dan banyak mitra, mitra pemerintah, dan LSM, sesuai profil dan kekhususannya memberikan dukungan kepada Menteri Kesehatan."
“Ini termasuk WHO, IFRC, MSF, ALMIA, CDC, dan USAID.”
Diyakini penyakit ini memiliki tingkat kematian yang jauh lebih tinggi daripada Covid-19, dengan banyak yang meninggal karena gagal organ atau dehidrasi.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, Ebola memiliki tingkat kematian 50 persen.
Untuk diketahui, sama seperti Covid-19, ebola adalah penyakit zoonosis yang ditransmisikan dari satwa liar.
Para ilmuwan percaya bahwa inang dari virus ebola adalah kelelawar dari famili Pteropodidae, jenis kelelawar pemakan buah.
Selain kelelawar, beberapa satwa liar yang menjadi inang ebola adalah landak, simpanse, gorila, monyet, dan antelop.
Mayoritas penduduk Afrika terinfeksi ebola karena kontak langsung dengan hewan yang ditemukan sakit atau mati di hutan setempat.
Baca Juga: Awas Sistem Imun Melemah, Ini 5 Efek Buruk Jika Tidak Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur
Source | : | WebMD,Express.co.uk,intisari,national interest,worldmeters.info |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar