GridHEALTH.id - Vaksinasi terus dilakukan sebagaian besar negara didunia untuk menekan laju pandemi virus corona (Covid-19), tak terkecuali di Amerika Serikat.
Dimana negeri "Paman Sam" tersebut sudah memulai vaksinasi sejak akhir tahun 2020 lalu.
Vaksinasi sendiri diketahui merupakan proses pemberian vaksin, baik itu disuntik atau diteteskan pada mulut untuk memicu produksi antibodi yang memberikan kekebalan terhadap suatu penyakit infeksi.
Baca Juga: Catat, Kelompok Komorbid Tidak Bisa Disuntik Vaksin Covid-19 Jika Mengalami Kondisi Ini
Sementara vaksin adalah produk biologi berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan.
Dikutip dari NHS vaksin diberikan kepada individu yang sehat guna merangsang munculnya antibodi atau kekebalan tubuh guna mencegah dari infeksi penyakit tertentu seperti Covid-19.
Namun belakangan para tentara Amerika justru dikabarkan berbondong-bondong menolak program vaksinasi tersebut.
Karena hal ini tentara di Amerika Serikat menolak disuntik vakasin Covid-19.
Melansir Kontan.co.id dari Channel News Asia, Pejabat Pentagon, Mayor Jenderal Jeff Taliaferro mengatakan sekitar sepertiga dari militer Amerika Serikat menolak disuntik vaksin Covid-19.
Hal itu disampaikan Taliaferro dalam sidang Kongres pada Rabu (17/2/2021).
Menurutnya tingkat penolakan vaksinasi cukup tinggi meski kasus Covid-19 di militer juga cukup banyak.
Baca Juga: Yakin Merdeka dari Corona, Satgas Beberkan Upaya Pemerintah Kendalikan Covid-19 pada 17 Agustus
"Tingkat penerimaan berada di suatu tempat di dua pertiga wilayah," kata Taliaferro.
Tapi, dia menekankan, angka tersebut berdasarkan pada data yang sangat awal.
Lebih lanjut, Taliaferro mengatakan bahwa penyebab penolakan vaksinasi tersebut dikarenakan Departemen Pertahanan AS mengklasifikasikan vaksin Covid-19 yang ada sebagai opsional.
Apalagi vaksin Covid-19 tersebut belum mendapat persetujuan penuh dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA).
Sementara itu, Juru bicara Pentagon John Kirby menyebutkan, tidak ada data lengkap tentang vaksinasi di tubuh militer AS.
Tetapi, ia mengatakan, sejauh ini lebih dari 916.500 personel telah mendapatkan vaksin virus corona.
Menurut Kirby, tingkat penolakan setara dengan populasi umum.
"Kami di militer pada dasarnya mencerminkan tingkat penerimaan masyarakat Amerika," ujarnya.
Pemerintah AS telah menggandeng militer dan Garda Nasional untuk membantu memvaksinasi masyarakat umum.
Pentagon mewajibkan sebagian besar vaksinasi standar untuk personel militer.
Namun, karena vaksin virus corona hanya mengantongi persetujuan untuk penggunaan darurat, mereka tidak bisa memaksakan vaksinasi pada tentara.
"Ada batasan nyata, secara hukum, yang kami miliki, untuk membuatnya wajib bagi pasukan kami dan keluarga mereka," kata Kirby yang menambahkan, Menteri Pertahanan Lloyd Austin telah menerima vaksin virus corona.
"Yang diinginkan menteri adalah agar para pria dan wanita di Departemen Pertahanan membuat keputusan terbaik dan paling tepat untuk mereka dan kesehatan mereka serta kesehatan keluarga mereka," ujar dia.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar