Namun mulai dikenal publik sekitar tahun 2000.
"Itu keturunan, alami. Sudah ada dari dulu. Mulai booming-nya itu tahun 2000," kata dia di Klaten, Jawa Tengah, Senin (22 Februari 2021), melansir Kompas.com.
"Tidak ada cerita dari simbah-simbah dulu. Kayaknya alamiah. Tidak ada cerita," ungkap Sunarna.
Jumlah orang kembar di desa ini paling banyak berada di RW 001 Dukuh Jonggrangan.
"Adik saya juga kembar. Namanya Ari Wibowo dan Ari Nugroho. Yang membedakan adik saya satunya punya siwil. Sampai sekarang tidak dioperasi sebagai ciri khas untuk membedakan," ungkap dia.
Baca Juga: 6.689 Perusahaan Tertarik Mengikuti Program Vaksin Gotong Royong yang Harganya Ditetapkan Pemerintah
Tapi anehnya, Meski sudah berkeluarga, kata Sunarna, belum ada orang kembar di Desa Jonggrangan yang memiliki keturunan kembar.
"Sementara ini belum ada yang punya anak kembar," kata dia.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | kompas |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar