GridHEALTH.id - Sejak pandemi dimulai setahun yang lalu, semakin banyak orang yang melaporkan bertambahnya berat badan setelah mengurangi aktivitas fisik sementara yang lain mengatakan mereka telah makan lebih banyak junk food.
Kelebihan berat badan atau obesitas membuat individu rentan terhadap kerusakan jaringan dan perkembangan tumor, dengan lebih dari selusin jenis kanker telah dikaitkan dengan kelebihan berat badan dalam studi penelitian terbaru.
“Kita perlu makan makanan yang lebih baik, tetapi juga jelas bahwa olahraga teratur juga sangat penting dalam pencegahan kanker,” kata Prof Linda Bauld dari Universitas Edinburgh.
Bauld, yang memimpin sesi pada konferensi virtual, Pencegahan Kanker dan Hubungannya dengan Aktivitas Fisik, yang akan diadakan dari tanggal 23 hingga 25 Februari 2021 secara virtual, mengatakan bahwa meskipun merokok dan polusi tetap menjadi penyebab utama kanker di Inggris, obesitas sekarang menjadi risiko tertinggi kedua dan di masa depan sepertinya akan menjadi penyebab utama.
Ini didorong oleh dua faktor. Semakin banyak orang berhenti merokok sementara jumlah yang meningkat menjadi kelebihan berat badan dan obesitas semakin banyak karena lebih banyak berdiam di rumah akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Diet Tinggi Lemak dan Rendah Serat Munculkan Risiko Kanker Prostat
Baca Juga: Telinga Berdengung Akibat Penumpukan Kotoran, Begini Cara Mengatasinya
Akibatnya, diperkirakan pada tahun 2040 obesitas akan menggantikan kebiasaan merokok sebagai penyebab utama kanker yang dapat dicegah pada wanita, pola yang akan diikuti pria beberapa tahun kemudian.
Padahal, di antara kanker yang telah terbukti mendapat manfaat dari peningkatan aktivitas fisik adalah kanker payudara dan usus.
Lihat postingan ini di Instagram
Mereka yang telah dirawat karena tumor primer memiliki peluang lebih baik dan kanker mereka tidak kembali jika mereka berolahraga lebih sering dan mau memperbaiki pola makan.
Namun, penelitian terbaru juga menyoroti hubungan antara olahraga dan kanker lainnya. Dalam satu percobaan baru-baru ini yang menggunakan tikus, para ilmuwan, yang didanai oleh Cancer Research UK, membandingkan kelompok yang hidup tidak banyak bergerak dengan kelompok lain yang ditempatkan di treadmill selama 30 menit, tiga kali seminggu.
Para ilmuwan menemukan bahwa olahraga ringan mengurangi tingkat peradangan hati, yang dapat menyebabkan tumor, dan meningkatkan metabolisme tikus yang lebih tua, bahkan pada tikus yang menderita penyakit hati lanjut.
Selain itu, penelitian yang dipimpin oleh Prof Derek Mann, dari Pusat Kanker Universitas Newcastle, menemukan bahwa tikus yang berolahraga memiliki lebih sedikit lemak di hati dan bergerak lebih cepat.
Baca Juga: Temuan Studi Terbaru, Polusi Udara Dapat Menyebabkan Kerusakan Mata
Baca Juga: Merencanakan Kehamilan? 5 Hal Ini Jadi Pertanda Si Wanita Subur
“Kami ingin melihat apakah olahraga pada tikus, dengan rutinitas yang ringan yang mampu dilakukan semua orang, dapat membantu menaikkan kekebalan dan membantu mengurangi risiko berkembangnya tumor hati,” kata Mann.
Penelitian ini penting karena tingkat kanker hati pada manusia telah meningkat tiga perlima di Inggris dalam dekade terakhir, dengan 17 kasus baru didiagnosis setiap hari, dan angka tersebut diproyeksikan akan terus meningkat.
"Memahami cara terbaik untuk mencegah beberapa kasus tersebut dapat berdampak besar bagi orang yang berisiko terkena penyakit tersebut," tambah Mann.
Studi terbaru lainnya oleh Cancer Research UK menunjukkan bahwa lebih dari 135.000 kasus kanker, sekitar empat dari 10 kasus di Inggris dapat dicegah setiap tahun.
Sebagian besar melalui perubahan gaya hidup, khususnya perubahan pola makan yang lebih sehat dan peningkatan aktivitas fisik dalam bentuk apa pun.
Para peneliti juga mengingatkan, lemak ekstra bisa beredar ke seluruh tubuh kita. Sementara lemak merupakan sel aktif yang dapat mengirimkan sinyal ke organ dan jaringan lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan, metabolisme, dan siklus reproduksi.
Sinyal-sinyal ini dapat memberi tahu sel untuk membelah lebih sering, yang dapat menyebabkan kanker.
Baca Juga: Ada Hubungan Antara Garam dengan Diabetes, Batasi Makanan Kalengan
Baca Juga: 75% Tinta Tato Mengandung Karsinogen Bahan Kimia Beracun, Studi
"Masalah sebenarnya adalah memiliki terlalu banyak lemak di tubuh kita bukan hal yang baik. Banyak bukti bahwa olahraga, selain membakar lemak juga membantu orang menjadi lebih aktif, sehingga ada lebih banyak manfaat untuk pencegahan kanker melalui peningkatan aktivitas fisik." (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijak GGL
Source | : | American Cancer Society,The Guardian |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar