GridHEALTH.id - Belakangan kembali beredar pesan berantai di media sosial mengenai pemakaian masker di masa pandemi virus corona (Covid-19)
Pesan tersebut cukup mencengangkan karena menginformasikan bahwa pemakaian masker secara terus-menerus selama setahun dapat memicu kanker paru.
Disebutkan juga bahwa kanker itu dipicu keracunan gas karbondioksida saat memakai masker.
Berikut narasi pesan berantai selengkapnya:
“Apa lagi ya yang di impor dari China ya..virus sudah.. instalasi fasilitas pengobatan virusCorona untuk rumah sakit sudah.jarum suntik sudah.masker sudah,,detektor virus sudah.vaksin Corona sudah..
Oh iya ..nanti ada lagi di impor china.untuk pengobatan kanker paru paru beserta obat nya..Karana China sudah menyiapkan semua nya..China sudah tahu jika orang make masker monoton s lama setahun lebih orang bisa kena kanker paru-paru,, karena racun carbondioksida yang di hirup terus..
Susah juga sih.. pemerintah kita kiblat nya ke China..kalo tak ..tak bisa ngutang yang bayar oleh anak cucu penerus bangsa Indonesia ini., tulis narasi pesan tersebut.
Diketahui salah satu yang menyebarkan pesan ini adalah akun Facebook bernama Ari Kampai Bin Anwar.
Namun, setelah dilakukan pengecekan terkait klaim tersebut, ditemukan fakta bahwa narasi tersebut adalah hoaks alias informasi tidak kredibel.
Melansir dari artikel periksa fakta Liputan6, dr. Syafiq Basri Assegaff, MA menyatakan bahwa klaim dalam postingan tersebut tidak berdasar.
Baca Juga: Pakai Masker Menghambat Pembicaraan? Ini Tips Agar Komunikasi Lancar
“Hoaks serupa disebarkan di AS sejak Juni 2020 lalu melalui Youtube dan disebarkan hingga ribuan kali. Faktanya CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS) dan juga Asosiasi Ahli Penyakit Paru-Paru AS menjelaskan bahwa masker tidak mengurangi kadar oksigen penggunanya.”
Sependapat dengan dr. Syafiq, dr. Muhamad Fajri Adda’i pun menjelaskan tidak ada bukti ilmiah yang menyebut pemakaian masker bisa memicu kanker.
“Hoaks jika ada yang mengklaim seperti itu. Justru dengan masker risiko penularan menurun hingga 70 % berdasarkan penelitian,” ujar dr Fajri.
Para ahli di Mayo Clinic Health System, penyedia layanan kesehatan yang berpusat di Inggris, juga menjelaskan karbondioksida akan menyebar bebas melalui sisi masker saat pengguna masker bernafas.
Hal ini pun secara otomatis membantah klaim bahwa karbondioksida akan kembali masuk ke dalam tubuh jika memakai masker.
Sementara dilansir dari artikel ANTARA, Kominfo dalam laporannya juga menerangkan masker medis serta kain, tidak menurunkan jumlah oksigen yang masuk atau tidak menambah jumlah karbondioksida di dalam masker.
Itu karena ukuran molekul oksigen dan karbondioksida yang kecil.
Jadi dapat disimpulkan klaim yang menyatakan bahwa memakai masker secara terus menerus akan menyebabkan kanker paru-paru pada tubuh manusia adalag hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Hoaks ini pun termasuk dalam hoaks yang berulang sejak tahun 2020 lalu. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap berita-berita yang beredar.(*)
Baca Juga: Pakai Mobil Pribadi Harus Pakai Masker? Ketua Satgas Covid-19 PB IDI; Baiknya Buka Kaca
View this post on Instagram
#hadapicorona
#berantasstunting
#BijakGGL
Source | : | Covid19.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar