GridHEALTH.id - Analisis baru menunjukkan proning, bisa menolong pasien Covid-19 dengan hambatan napas non-invasif.
Hanya dengan proning sangat efektif dalam meningkatkan tingkat "saturasi oksigen darah", yang sering disebut sats.
Untuk diketahui, dengan proning, tubuh dam organ dalam akan sejajar.
Jadi dengan proning, bisa membuka paru-paru yang terkompresi saat telentang.
Seperti apa proning?
"Proning pada dasarnya adalah meminta pasien tidur membalikkan badan (tengkurap) atau menyamping," jelas penulis studi Dr. Nicholas Caputo. Dia adalah kepala asosiasi di departemen pengobatan darurat New York City Health and Hospitals / Lincoln Medical and Mental Health Center, dilansir WebMD (6 Mei 2020).
Proning menurut pakar sangat bermanfaat terutama pada pasien COVID-19 dengan atau tanpa kebutuhan ventilator.
Baca Juga: Cuma Rutin Makan Talas Ungu, Jangan Kaget Khasiatnya Ternyata Bisa Cegah 5 Penyakit Mematikan Ini
Posisi ini memungkinkan melapangkan daerah punggung (punggung) paru-paru, meningkatkan gerakan tubuh dan meningkatkan pengeluaran sekresi yang pada akhirnya dapat menyebabkan untuk kemajuan oksigenasi (pernapasan).
Menurut Lenore Reilly, manajer perawat Perawatan Kritis di JFK Medical Center, dilansir dari hackensackmeridianhealth.org (6 Mei 2020), beberapa pasien yang mengalami gangguan pernapasan ringan yang tidak memerlukan ventilator, atau mereka yang dapat berkembang menjadi gangguan pernapasan parah, menunjukkan peningkatan oksigenasi dari pronasi.
Baca Juga: Seorang Wartawan Matanya Bengkak Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Risiko Medis atau Kelalaian Medis?
Dalam proning pasien ditempatkan dalam posisi tengkurap selama 16 hingga 18 jam dan kemudian ditempatkan dalam posisi terlentang (berbaring horizontal dengan wajah dan batang tubuh menghadap ke atas) selama 6 hingga 8 jam jika kadar oksigen dapat ditoleransi.
“Saat pasien dalam posisi tengkurap dan atau terlentang, pemeriksaan laboratorium dan radiologi khusus akan dipesan,” kata Lenore.
Tapi ingat, tidak semua pasien bisa melakukan proning.
* Pasien dengan kasus ketidakstabilan tulang belakang
* Pasien yang mengalami fraktur
* pasien yang mengalami luka terbuka
Baca Juga: Ragam Vaksin Mulai Bermunculan, Persaingan Penyuntikan Mandiri Dimulai
* Pasien yang mengalami luka bakar
* Pasien yang telah menjalani Operasi trakea
* Ibu hamil lebih dari 24 minggu.
Berikut ini, posisi proning yang tepat untuk pasien Covid-19 dengan hambatan napas, seperti dilansir dari wsh.nhs.uk dalam tulisan ilmiah dengan judul 'How lying on your front can help get more oxygen into your body'.
Posisi 1:
Baca Juga: Benzodiazepine Sebabkan Overdosis Bila Digunakan dengan Alkohol, Millen Cyrus Menggunakannya
ProneLay penuh dengan kepala menghadap ke satu sisi dan kedua lengan terselip di bawah dada / bahu.
Pertimbangkan bantal tambahan di bawah tulang kering untuk melepaskan paha belakang dan tekanan pada jari kaki
Baca Juga: 1 dari 3 Anak Terkena Gangguan Mental Terkait Pandemi Covid-19, Studi
Posisi 2:
ProneLay penuh dengan kepala menghadap ke satu sisi dan kedua lengan ke luar dan ke atas di samping kepala.
Letakkan bantal tambahan di bawah perut.
Baca Juga: Memakai Masker Terus Menerus Selama Setahun Dapat Memicu Kanker Paru, Benarkah?
Posisi 3:
ProneLay penuh dengan kepala menghadap ke satu sisi dan kaki di sisi yang sama pada sudut 90 derajat.
Dukung kaki ini dengan bantal. Letakkan lengan di tempat yang nyaman.
Posisi 4:
Berbaring miring sebanyak mungkin dengan bantal di bawah perut, dan satu lagi di bawah lutut sebagai penyangga.(*)
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, WHO Tetapkan 5 Gejala Covid-19 Ini Bisa Buat Pasien Mengalami Keparahan
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | WebMD,Hackensackmeridianhealth.org,Wsh.nhs.uk |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar