GridHEALTH.id - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikenal sebagai salah satu sosok yang sering meremehkan virus corona (Covid-19).
Bahkan karena tidak percayanya Trump terhadap bahaya Covid-19, ia sampai berseteru dengan Kepala Penasihat Medis Amerika Serikat (AS), Anthony Fauci.
Namun belakangan pria 74 tahun itu kedapatan bersama istrinya, Melenia Trump diam-diam mendapatkan vaksin Covid-19.
Dilaporkan bahwa keduanya mendapatkan vaksin Covid-19 sebelum meninggalkan Gedung Putih.
Baca Juga: Barack Obama Langgar Protokol Kesehatan Covid-19, Dahulu Kritik Donald Trump Prihal Pandemi
Hal itu diketahui setelah media setempat mewartakannya pada pada Senin (1/3/2021) seperti dilansir Guardian, Selasa (2/3/2021).
Beberapa media seperti New York Times, CNN dan media lainnya melaporkan bahwa selain Trump, Prsiden terpilih Joe Biden dan wakilnya Kamala Harris pun ikut mendapatkan vaksin.
Pemberitaan ini disebut sebagai bentuk dorongan kepercayaan publik terhadap program vaksinasi yang tengah berlangsung.
Mengenai vaksinasi yang dilakukan Trump, sosok kontroversial itu disebut mendapat suntikan vaksin Covid-19 pada Januaari lalu.
Sayangnya vaksin Covid-19 mana yang dipakai Trump dan istrinya tidak disebutkan secara detail.
Yang jelas penyuntikan vaksin saat ini menjadi penting untuk menekan laju pandemi Covid-19.
Mengutip Center for disease Control and Prevention (CDC), vaksinasi Covid-19 akan membantu melindungi diri dari virus corona.
Baca Juga: Kejutan Diakhir Masa Jabatan Donald Trump, Ungkap Rahasia Virus Corona
Sementara itu, diketahui baik Donald maupun Melania sempat tertular dan sembuh dari Covid-19 saat kampanye pilpres 2020 lalu.
Vaksinasi terhadap Trump ini pertama kali terungkap setelah Trump menyampaikan pidato dalam Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) di Florida.
Ini penampilan perdana Trump setelah turun dari kursi presiden AS pada 20 Januari lalu.
"Semua orang harus mendapatkan suntikan vaksin," katanya.
Baca Juga: Pilpres Amerika Masih Panas Walau Telah Usai , Pandemi Covid-19 Kembali Diungkit di Ranah Politik
Pidato itu adalah pertama kalinya Trump mengatakan kepada para pendukungnya, yang termasuk kelompok yang paling skeptis terhadap vaksin untuk mendapatkan suntikan vaksin.
Selama ini Trump sangat meremehkan Covid-19.
Jauh sebelum Covid, mantan presiden juga turut punya andil mendorong gerakan anti-vaksinasi di AS, dengan men-tweet klaim konspirasi dan mempertanyakan para ilmuwan.
Baca Juga: Ribut Perkara Penanganan Covid-19, Donald Trump Bakal Pecat Ahli Virus Anthony Fauci Usai Pilpres
"Saya pikir vaksin bisa sangat berbahaya. Dan, jelas, kita tahu, banyak orang berbicara tentang vaksin dengan anak-anak sehubungan dengan autisme," katanya pada 2009, menurut New York Times.
Trump tidak lagi dapat men-tweet setelah akunnya ditangguhkan oleh platform Twitter, yang mengutip kekhawatiran atas "risiko hasutan kekerasan lebih lanjut" menyusul serangan 6 Januari di Capitol AS.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Tribunnews.com,CDC |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar