Pidato itu adalah pertama kalinya Trump mengatakan kepada para pendukungnya, yang termasuk kelompok yang paling skeptis terhadap vaksin untuk mendapatkan suntikan vaksin.
Selama ini Trump sangat meremehkan Covid-19.
Jauh sebelum Covid, mantan presiden juga turut punya andil mendorong gerakan anti-vaksinasi di AS, dengan men-tweet klaim konspirasi dan mempertanyakan para ilmuwan.
Baca Juga: Ribut Perkara Penanganan Covid-19, Donald Trump Bakal Pecat Ahli Virus Anthony Fauci Usai Pilpres
"Saya pikir vaksin bisa sangat berbahaya. Dan, jelas, kita tahu, banyak orang berbicara tentang vaksin dengan anak-anak sehubungan dengan autisme," katanya pada 2009, menurut New York Times.
Trump tidak lagi dapat men-tweet setelah akunnya ditangguhkan oleh platform Twitter, yang mengutip kekhawatiran atas "risiko hasutan kekerasan lebih lanjut" menyusul serangan 6 Januari di Capitol AS.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Tribunnews.com,CDC |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar