GridHEALTH.id - Seperti kita ketahui bersama, peneliti WHO dari berbagai negara telah melakukan investigas prihal virus corona di China.
Bahkan para peneliti sampai melakukan penelitian di Wuhan, bahkan sampai masuk ke sebuah laboratorium yang selama ini Dicurigai sebagai tempat bocornya virus corona hingga alhirnya keluar dan menjadi pandemi.
Baca Juga: WHO Mendesak Lebih Banyak Penelitian Tentang 'Long Covid-19'
Tapi sayang, hasil penelitian yang diumumkan WHO beberapa waktu lalu, membuat banyak ahli dan pakar kecewa. Begitu juga para politikus dan masyarakat.
Keceewa karena hasil penelitian WHO selama di China, tidak menghasilkan apa yang seharusnya didapatkan oleh penelitian yang dilakukan oleh ilmuan kelas dunia dari berabagai negara.
Berikut hasil investigasi WHO di Wuhan menurut Peter Ben Embarek;
1. Membantah teori kebocoran virus corona dari laboratorium virologi di Wuhan yang menyebabkan pandemi.
"Hipotesis insiden laboratorium sangat tidak mungkin," tegas dia.
Baca Juga: Syarat Ketat Vaksininasi Covid-19 bagi Lansia, Waspadai Terjadi Disfungsi Imunitas
"Tidak ada dalam hipotesis yang akan kami sarankan untuk penelitian di masa mendatang," imbuhnya dalam konferensi pers di Wuhan, Selasa (9/2/2021), seperti dikutip Channel News Asia.
2. WHO yakin Covid-19 kemungkinan besar berasal dari kelelawar yang menular ke manusia melalui mamalia lain.
Tapi menurut Peter Ben Embarek, tidak ada kelelawar di daerah Wuhan mengurangi kemungkinan penularan langsung dari hewan ini.
Kemungkinan berasal dari spesies perantara, katanya.
3. Tidak ada bukti "wabah besar di Wuhan" sebelum Desember 2019, ketika kasus resmi pertama dicatat.
Melansir Al Jazeera, Selasa (9 Februari 2021), Liang Wannian, seorang ahli di Komisi Kesehatan Nasional China, kepada wartawan di pusat kota Wuhan mengatakan, tim gabungan dari 34 ahli China dan WHO yakin tidak ada bukti yang menunjukkan virus itu menyebar di kota itu (Wuhan) sebelum kasus resmi pertama tercatat pada Desember 2019.
Baca Juga: Wajib Pakai Masker, WHO Tetapkan 6 Tempat Ini Punya Risiko Penularan Virus Corona Sangat Tinggi
Menurut Wall Street Journal, pada Jumat (5/3/21), WHO mendadak bungkam dan enggan laporkan hasil investigasi mereka lebih jauh, penyebabnya ada masalah dengan Amerika Serikat.
Asal tahu saja, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah membatalkan laporan awal soal hasil investigasi mereka di China.
Baca Juga: Dunia Harus Realistis, Akhir Pandemi Covid-19 Bukan di 2021
Penyebabnya karena konflik dengan Washington dan Beijing terkait penyelidikan tersebut, ungkap Wall Street Journal.
Di Jenewa, juru bicara WHO Tarik Jasarevic mengatakan, "Laporan komprehensif akan dirilis dalam beberapa minggu mendatang."
WHO harus menunda rilis temuan baru setelah penyelidikan asal Covid-19 di China.
Dominic Dwyer, salah satu penyelidik WHO, mengatakan China menolak memberikan data mentah tentang infeksi asli Covid-19.
Hal ini mempersulit upaya untuk memahami bagaimana pandemi pecah.
Sebaliknya, China menegaskan bahwa penyelidikan dengan partisipasi para ilmuwannya sepenuhnya transparan.
Baca Juga: WHO Sesalkan Ada Negara Prioritaskan Vaksin Covid-19 Pada Orang Dewasa Sehat
Beijing juga menyarankan agar WHO membuka penyelidikan asal Covid-19 di Amerika Serikat.
Pada 3 Maret, sekelompok 20 ilmuwan menandatangani dan meminta untuk membuka penyelidikan independen.
Untuk mengetahui apakah virus SARS-CoV-2 ditularkan dari hewan atau tidak.
20 peneliti mengatakan penyelidikan WHO tidak transparan karena setengah dari anggota yang berpartisipasi adalah ilmuwan China.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Channel News Asia,Wall Street Journal,Aljazeera,Newyork Times,24.com.vn |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar