GridHEALTH.id - Kebanyakan wanita menjelang menstruasi atau haid akan merasakan perubahan fisik dan suasana hati. Hal ini sering kali disebut sindrom pramenstruasi (PMS).
Beberapa wanita memiliki tanda dan gejala PMS yang lebih parah daripada yang lain.
Perubahan hormon adalah penyebab dari banyak tanda dan gejala menstruasi yang tidak nyaman atau tidak menyenangkan.
Baca Juga: Mengatasi Migrain Menstruasi, Sakit Kepala yang Datang Bersama Tamu Bulanan
Contohnya seperti kram di perut dan payudara yang 'padat'. Tanda dan gejala haid biasanya berakhir sekitar 3-4 hari setelah perdarahan dimulai.
Untuk sebagian besar, gejala PMS ringan, tetapi gejala lainnya cukup parah sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Jika kita memiliki gejala PMS yang mengganggu kemampuan untuk bekerja, pergi ke sekolah, atau menikmati hari, bicarakan dengan dokter.
PMS biasanya menghilang dalam beberapa hari setelah menstruasi.
Berikut ini beberapa tanda paling umum yang penting kamu ketahui jika menstruasi akan segera dimulai.
Lihat postingan ini di Instagram
1. Kram perut
Kram perut saat menstruasi juga disebut dismenore primer. Inilah gejala PMS yang umum.
Kram perut bisa dimulai pada hari-hari menjelang menstruasi dan berlangsung selama beberapa hari atau lebih setelah dimulai.
Biasanya kram perut dapat berkisar dalam tingkat keparahan mulai dari nyeri ringan yang tumpul, sampai nyeri ekstrem yang membuat kita tak nyaman saat menjalankan aktivitas.
Baca Juga: Benarkah Rahim Membesar Selama Periode Menstruasi? Cek Faktanya
Kram menstruasi terasa di perut bagian bawah. Rasa sakit dan kram juga bisa menyebar ke punggung bawah dan paha atas.
Produksi lipid mirip hormon yang disebut prostaglandin memicu kontraksi ini.
Meskipun lipid ini menyebabkan peradangan, mereka juga membantu mengatur ovulasi dan menstruasi.
Beberapa orang mengalami kram yang paling intens saat aliran menstruasi mereka paling deras.
2. Berjerawat
Sekitar setengah dari sumber tepercaya mengakui semua wanita memperhatikan peningkatan jerawat sekitar seminggu sebelum menstruasi mereka dimulai.
Jerawat terkait menstruasi sering muncul di dagu dan rahang, tetapi dapat muncul di mana saja di wajah, punggung, atau area tubuh lainnya.
Jerawat ini terjadi karena perubahan hormonal alami yang terkait dengan siklus reproduksi wanita.
Baca Juga: Wanita Harus Tahu, Ini Dia 4 Obat Nyeri Datang Bulan Alami yang Bisa Dikonsumsi
Jika tidak ada kehamilan yang terjadi saat berovulasi, kadar estrogen dan progesteron menurun dan androgen, seperti testosteron, sedikit meningkat.
Androgen dalam sistem menstimulasi produksi sebum, minyak yang diproduksi oleh kelenjar sebaceous kulit. Ketika terlalu banyak sebum diproduksi, jerawat bisa timbul.
Jerawat yang berhubungan dengan menstruasi sering menghilang menjelang akhir menstruasi atau tidak lama kemudian ketika kadar estrogen dan progesteron mulai naik.
3. Payudara membengkak
Selama paruh pertama siklus menstruasi (yang dimulai pada hari pertama menstruasi) kadar estrogen mulai meningkat.
Hal ini akan merangsang pertumbuhan saluran susu di payudara kita. Kadar progesteron mulai meningkat di tengah siklus ovulasi.
Akibatnya membuat kelenjar susu di payudara kita membesar dan membengkak yang berdampak payudara jadi membesar dan terasa sakit tepat sebelum dan sesudah menstruasi.
Baca Juga: Saban Bulan Mengalami Tapi Belum Tahu Mengapa Wanita Menstruasi?
Bagi sebagian wanita kondisi ini tidak mengganggu. Tetapi yang lain merasa payudara mereka menjadi sangat berat dan memadat, menyebabkan ketidaknyamanan yang ekstrem.
4. Perubahan suasana hati
Gejala emosional PMS bisa lebih parah daripada gejala fisik bagi sebagian orang. Kita mungkin mengalami perubahan suasana hati, depresi, sifat lekas marah, sampai kegelisahan.
Jika kita merasa berada emosional yang naik turun atau merasa lebih sedih atau lebih marah dari biasanya, kadar estrogen dan progesteron yang berfluktuasi mungkin menjadi penyebabnya.
Estrogen dapat memengaruhi produksi serotonin dan endorfin perasaan nyaman di otak, menurunkan perasaan nyaman, serta meningkatkan depresi dan mudah tersinggung.
Bagi beberapa orang, progesteron mungkin memiliki efek menenangkan. Ketika kadar progesteron rendah, efek ini mungkin berkurang. Periode menangis tanpa alasan dan hipersensitivitas emosional dapat terjadi. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | healthline.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar