Studi tersebut dipicu oleh investigasi dari media Korea Selatan pada 2017 yang menemukan pembalut baru mungkin menyebabkan masalah menstruasi dan penyimpangan tertentu.
Selain itu dari laman yang sama, disebutkan lebih dari 15.000 wanita mengeluh dan menandatangani gugatan class action yang mengklaim kerusakan dari pembalut oleh perusahaan Lillian di Amerika Serikat.
Masalahnya, banyak penggunannya mengalami ruam, infeksi, menstruasi tidak teratur, dan kram yang parah.
Malah ada juga penelitian yang menyebutkan menemukan metilen klorida di dua merek pembalut perempuan; toluena dalam sembilan; dan xylene di semua 11 merek yang diuji.
Selain itu masalah penggunaan pembalut pada perempuan pun bisa juga disebabkan karena;
Gesekan
Mengenakan pembalut dapat menyebabkan gesekan karena gerakan. Hal ini lah yang menyebabkan timbulnya ruam.
Menurut Pusat Kesehatan Remaja Putri, berjalan, berlari, dan bentuk aktivitas fisik lainnya dapat menyebabkan bantalan bergerak maju mundur dan berkontribusi pada ruam gesekan pada vulva.
Seseorang dapat mencoba memakai pembalut yang lebih kecil untuk membantu meminimalkan gerakannya.
Source | : | medicalnewstoday.com,Environmental Health News,Ehn.org |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar