Sebab organ reproduksi perempuan melibatkan pengeluaran energi yang jauh lebih besar daripada pria
Singkatnya perempuan yang asal asalan prihal asupan makanan hariannya, yang akan terjadi pada dirinya tidak semata hanya menurunnya berat badan dan kelebihan berat badan, tapi lebih dari itu, yaitu kesehatan organ reproduksi. Ada risiko infertilitas adalah satu akibatnya.
Ketahuilah, di laman US National Library of Medicine - National Institutes of Health, dalam kajian ilmiahnya dengan judul 'Reproductive Health and the Industrialized Food System: A Point of Intervention for Health Policy' disebutkan, makanan yang cenderung tinggi kalori dan rendah nilai gizinya, serta melibatkan penggunaan pestisida secara intensif, pupuk kimiawi, hormon, antibiotik, bahan bakar fosil, dan bahan kimia dalam kemasan makanan, berpotensi membahayakan kesehatan reproduks.
Hal tersebut diakui juga oleh Dokter Kandungan dari Klinik Fertilitas Bocah Indonesia, dr. William Wahono, Sp.OG.
Baca Juga: Ini Risiko yang Bikin Millen Cyrus Ogah Operasi Ganti Kelamin
Menurutnya, saat diwawancara “Makanan sangat bisa memengaruhi kesehatan reproduksi,” ujar dr. William, melansir nakita.id (8 Maret 2021).
Karenanya dokter spesialis kandungan ini mengingatkan, “Hindari makanan yang berminyak, mengandung kolesterol, semua makanan yang ‘enak’ itu dibatasi,” kata dr. William.
Baca Juga: AS Kembangkan Pil Baru Pengusir Virus Corona, Diharapkan Bekerja Seperti Obat Flu
Source | : | US National Library of Medicine National Institutes of Healt,OXFORD Academic |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar