GridHEALTH.id – Kesehatan reproduksi terkait erat dengan status gizi.
Kekurangan gizi pada perempuan bisa menekan ovulasi. Juga, infertilitas, dan pada mereka yang hamil bisa menyebabkan kemungkinan keguguran.
Baca Juga: 5 Kram Perut Sering Dialami Wanita, Bisa Berisiko Ganggu Kesuburan
Sedangkan obesitas dapat memengaruhi organ reproduksi melalui metabolisme sel lemak, steroid dan sekresi protein seperti leptin dan adiponektin dan melalui perubahan yang diinduksi pada tingkat faktor homeostatis penting seperti sekresi insulin pankreas, sintesis androgen oleh ovarium dan globulin pengikat hormon seks (SHBG) yang diproduksi oleh hati.
WHO memperkirakan bahwa 9 sampai 25% perempuan di negara maju mengalami obesitas berat, dan ibu yang mengalami obesitas lebih cenderung memiliki anak obesitas, terutama jika mereka menderita diabetes gestasional.
Ketahuilah, melansir Oxford Academic pada tulisan ilmiah dengan judul 'Nutrition and reproduction in women' disebutkan, masalah gizi besar pengaruhnya pada organ reproduksi perempuan.
Baca Juga: Ukuran Alat Vital Pria Indonesia Menduduki Posisi ke -78 di Dunia, Sudah Normal ?
Sebab organ reproduksi perempuan melibatkan pengeluaran energi yang jauh lebih besar daripada pria
Singkatnya perempuan yang asal asalan prihal asupan makanan hariannya, yang akan terjadi pada dirinya tidak semata hanya menurunnya berat badan dan kelebihan berat badan, tapi lebih dari itu, yaitu kesehatan organ reproduksi. Ada risiko infertilitas adalah satu akibatnya.
Ketahuilah, di laman US National Library of Medicine - National Institutes of Health, dalam kajian ilmiahnya dengan judul 'Reproductive Health and the Industrialized Food System: A Point of Intervention for Health Policy' disebutkan, makanan yang cenderung tinggi kalori dan rendah nilai gizinya, serta melibatkan penggunaan pestisida secara intensif, pupuk kimiawi, hormon, antibiotik, bahan bakar fosil, dan bahan kimia dalam kemasan makanan, berpotensi membahayakan kesehatan reproduks.
Hal tersebut diakui juga oleh Dokter Kandungan dari Klinik Fertilitas Bocah Indonesia, dr. William Wahono, Sp.OG.
Baca Juga: Ini Risiko yang Bikin Millen Cyrus Ogah Operasi Ganti Kelamin
Menurutnya, saat diwawancara “Makanan sangat bisa memengaruhi kesehatan reproduksi,” ujar dr. William, melansir nakita.id (8 Maret 2021).
Karenanya dokter spesialis kandungan ini mengingatkan, “Hindari makanan yang berminyak, mengandung kolesterol, semua makanan yang ‘enak’ itu dibatasi,” kata dr. William.
Baca Juga: AS Kembangkan Pil Baru Pengusir Virus Corona, Diharapkan Bekerja Seperti Obat Flu
Tak hanya itu, adapun makanan lain yang sebaiknya dihindari adalah makanan yang mengandung estrogen.
Ayam adalah bahan makanan yang banyak mendapatkan hormin ini. Karenanya pilih-pilihlah dengan telitri sebelum membeli dan memasaknya.
“Kalau untuk makanan, yang sebaiknya dihindari adalah makanan yang terkena paparan estrogen, contohnya ayam yang mendapat banyak suntikan estrogen,” ungkap dr. William Wahono, Sp.OG, Dokter Kandungan, Klinik Fertilitas Bocah Indonesia.
Jika perempuan sering mengonsumsi estrogen dari makanan, efeknya bisa menekan hormon estrogen di dalam tubuh.(*)
Baca Juga: 3 Kebiasaan Berbahaya yang Bisa Dijauhi Tapi Selalu Gagal Melakukannya
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | US National Library of Medicine National Institutes of Healt,OXFORD Academic |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar