GridHEALTH.id - Bagi ibu hamil memilih makanan yang baik atau tidak dikonsumsi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan.
Pasalnya, makanan yang dikonsumsi ibu hamil akan sangat berpengaruh dengan kesehatan diri dan janin dalam kandungan.
Tak heran jika ibu hamil perlu mematuhi berbagai pantangan makanan saat hamil demi masa kehamilannya berjalan dengan lancar.
Namun, jika ibu hamil membatasi jenis makanan apa yang harus dimakan, justru dapat mempersempit pilihan dan asupan makanan.
Baca Juga: Manfaat Melon Untuk Ibu Hamil, Atasi Sembelit Hingga Cegah Anemia
Padahal, ibu hamil harus makan berbagai macam makanan sehat untuk tumbuh kembang janinnya.
Salah satu yang sering menjadi pertanyaan para ibu hamil adalah terkait konsumsi makanan laut, seperti ikan dan kerang.
Dilansir dari National Fisheries Institure, dalam artikel 'The Pregnancy Seafood Guide: What to Eat for a Healthy Pregnancy Diet', makan seafood selama kehamilan merupakan cara yang baik untuk mendapatkan nutrisi yang kita dan bayi butuhkan.
Seafood adalah satu-satunya makanan yang kaya minyak sehat yang disebut omega-3 DHA.
Omega-3 DHA dibutuhkan untuk perkembangan otak dan mata bayi Anda.
Nutrisi lain yang bisa didapatkan dari makanan laut (termasuk protein, kalsium, vitamin D, dan zat besi) membantu membangun tulang dan otot.
Nah, panduan berikut ini akan menunjukkan kepada kita cara-cara yang baik untuk memenuhi kebutuhan makanan laut, sehingga ibu dan bayi dapat memaksimalkan banyak manfaat ikan.
Namun ada beberapa jenis ikan mengandung lebih banyak merkuri daripada yang lain dan bisa menimbulkan bahaya selama kehamilan.
Jenis ikan dan kerang yang berbeda pun bisa memberikan nutrisi yang berbeda pula.
Beberapa jenis makanan laut termasuk kerang, udang, cumi-cumi dan langoustine diketahui mengandung rendah lemak dan sumber selenium, seng, yodium dan tembaga.
Baca Juga: Cara Mudah Membedakan Kontraksi Palsu atau Asli, Sering Muncul di Trimester Akhir
Tak hanya itu, ikan dan kerang juga merupakan sumber asam lemak omega-3 rantai panjang yang baik.
Dilansir dari nhs.uk, dari artikel berjudul 'Fish and shellfish', meskipun disarankan untuk menghindari terlalu sering makan daging rajungan.
Namun kita tidak perlu membatasi jumlah daging kepiting putih yang dimakan. Tidak ada jumlah maksimum yang disarankan untuk jenis kerang lainnya.
Namun, kita harus tetap memperhatikan hal ini!
Baca Juga: Miliki Nutrisi Penting di Masa Kehamilan, Ini Manfaat Mangga untuk Ibu Hamil dan Janin
Mengonsumsi ikan atau kerang yang tidak segar atau yang belum disimpan dan diolah secara higienis dapat menyebabkan keracunan makanan.
Seperti kerang dan tiram yang mentah atau tidak dimasak matang dapat mengandung virus dan bakteri berbahaya.
Hal ini yang menyebabkan keracunan makanan. Memasak dengan matang akan membunuh bakteri atau virus apa pun.
Kerang mentah, terutama tiram, dapat mengandung virus tertentu dalam kadar rendah, seperti norovirus. Jika kita menyajikan tiram mentah, berhati-hatilah saat membeli dan menyimpannya.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Nhs.uk,aboutseafood.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar