GridHEALTH.id - Tubuh kita terdiri dari sistem berbeda yang diatur oleh sistem pengaturan yang memungkinkan semua bekerja dengan mulus. Sistem menyeluruh ini disebut sistem kekebalan.
Sistem kekebalan dan limfatik mulai melindungi tubuh dari penyakit dan kuman sejak hari pertama kehidupan. Itu juga disebut sebagai garis pertahanan pertama tubuh.
Pekerjaannya tidak hanya terdiri dari pertahanan terhadap organisme asing yang memasuki tubuh tetapi juga pembentukan paralel lainnya di tubuh seperti kanker.
Kita telah banyak mendengar tentang kanker, tetapi prevalensi setiap jenis kanker berbeda antar populasi. Di beberapa negara, kanker paru-paru lebih sering terjadi, sementara di negara lain kanker ovarium mungkin menjadi penyebab utama.
Bentuk paling umum adalah kanker payudara untuk wanita dan kanker prostat untuk pria. Dalam beberapa tahun terakhir kita telah mendengar tentang semakin banyak pasien yang didiagnosis dengan kanker meskipun frekuensi kanker tidak banyak berubah, yang mungkin karena diagnosis yang lebih baik.
Tujuan pertama dokter adalah mendapatkan diagnosis yang tepat, tujuan kedua adalah mencegah penyakit, dan tujuan ketiga untuk mengobati penyakit. Jadi sebenarnya pencegahan adalah salah satu tujuan pertama bagi seorang dokter.
Baca Juga: Waspada, Pria Lebih Rentan Terkena Kanker Hati Karena Alasan Ini
Baca Juga: Mengatasi Asam Lambung yang Meningkat di Saat Menjalani Puasa
Kita juga telah menghabiskan banyak waktu membaca literatur tentang kanker dan menemukan banyak penelitian baru yang menunjukkan hasil dalam pencegahan kanker.
Contohnya adalah kanker hati. Ini adalah masalah yang mengkhawtirkan karena prognosisnya sering sangat buruk.
Lihat postingan ini di Instagram
Tingkat kelangsungan hidup lima tahun pasien dengan kanker hati hanya 10%. Inilah mengapa sangat penting untuk berada di sisi pencegahan penyakit ini.
Namun karena kekhasan penyakit ini, pasien tidak menyadari gejalanya hingga sudah terlambat. Gejala umum penyakit hati termasuk kelelahan, nyeri perut atau bahu kanan atas, penyakit kuning, penurunan berat badan yang tidak terduga, dan hilangnya nafsu makan.
Konsumsi berlebihan alkohol dan obesitas merupakan faktor risiko utama pencetus kanker hati. Asal tahu saja, pasien obesitas dengan tubuh berbentuk apel cenderung memiliki hati berlemak.
Jika tidak ditangani dini, ketika hati mulai mengubah anatominya, kanker hati dapat terbentuk.
Tujuan pertama adalah menjaga ukuran pinggang yang sehat guna mencegah penyakit ini. Minum alkohol berlebihan secara teratur dapat menyebabkan sirosis, yang menyebabkan hati kaku fibrotik.
Baca Juga: Tips Turunkan Trigliserida, Makan Lebih Sedikit Hingga Banyak Bergerak
Baca Juga: Mudah dan Cepat, Begini Cara Menghilangkan Jerawat dengan Jus Wortel
Sirosis adalah penyakit yang secara harfiah berperan sebagai kultur bakteri untuk membentuk kanker hati.
Kita mungkin menganggapnya sebagai jaringan parut di hati di mana pertumbuhan sel hati yang sehat dan normal hampir tidak terduga.
Baca Juga: Hasil Studi : Serangan Jantung Bisa Muncul Akibat Kurang Tidur
Baca Juga: Aneka Penyebab Keluarnya Cairan Kekuningan Menjelang Menstruasi
Hilangkan gula tambahan untuk mengurangi lonjakan insulin yang membentuk lemak visceral di perut yang menyebabkan perlemakan hati.
Para peneliti dari sebuah institusi ternama di Italia menemukan metode pencegahan hebat lainnya yang telah menunjukkan bahwa mengonsumsi tiga cangkir kopi yang disaring setiap hari mengurangi risiko kanker hati hingga 50%.
Ada juga yang menganjurkan cukup satu gelas teh oolong untuk 'menghancurkan' lemak di tubuh agar mendapatkan manfaat lebih dari yang dikira.
Tujuan akhir kita seharusnya untuk hidup lebih lama dan menjalani hidup yang lebih sehat di mana kita menjaga kualitas hidup kita pada tingkat tertinggi untuk menikmati semua berkahnya. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | WebMD,American Cancer Society |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar