GridhHEALTH.id - Meskipun merupakan kebutuhan, kebanyakan dari kita kurang tidur. Apalagi di negara maju, orang begadang semalaman untuk belajar, bekerja, atau bahkan untuk bersenang-senang.
Namun ketahuilah, kurang tidur membawa masalah kesehatan jangka pendek dan panjang yang tidak diinginkan.
Kurang tidur dapat memengaruhi keputusan, suasana hati, kemampuan belajar, dan kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga dapat meningkatkan risiko kecelakaan dan cedera serius dalam jangka pendek.
Selain itu, dalam jangka panjang, kurang tidur menjadi kronis dapat menyebabkan masalah kesehatan antara lain obesitas, diabetes, penyakit kardiovaskular, bahkan kematian dini.
Penelitian yang pernah dilakukan oleh Universitas Exeter di Inggris pada 2018 malah menyebutkan, mood yang naik turun dan emosi tak terkendali berkaitan dengan kurang tidur.
Perlu diketahui, hal lain yang dilakukan otak saat tidur adalah memproses emosi. Pikiran kita membutuhkan waktu ini untuk mengenali dan bereaksi dengan cara yang benar.
Baca Juga: Penelitian Membuktikan Anak dengan Diabetes Memiliki Gangguan Mood
Baca Juga: Komentar Dokter Tirta Soal Vaksin Nusantara, 'Lebih Baik Disetop, Borosin Uang'
Jika mempersingkat waktu tidur, kita cenderung memiliki lebih banyak reaksi emosional negatif dan lebih sedikit reaksi positif.
Kurang tidur kronis juga dapat meningkatkan kemungkinan mengalami gangguan mood.
Lihat postingan ini di Instagram
Penelitian di Exeter menunjukkan bahwa ketika menderita insomnia, kita lima kali lebih mungkin mengalami depresi, dan kemungkinan mengalami kecemasan atau gangguan panik bahkan lebih besar.
Karena bahkan satu malam gelisah dapat menyebabkan orang menjadi mudah tersinggung, sensitif, dan murung keesokan harinya, dapat dibayangkan bahwa kurang tidur kronis dapat menyebabkan masalah suasana hati jangka panjang.
Penelitian telah mengaitkan masalah tidur kronis dengan depresi, kecemasan, dan tekanan mental.
Dalam penelitian, orang yang tidur empat setengah jam per malam dilaporkan merasa lebih stres, sedih, marah, dan kelelahan mental.
Dalam studi lain, orang yang tidur empat jam per malam menunjukkan penurunan tingkat optimisme dan kemampuan bersosialisasi sebagai fungsi dari hari-hari kurang tidur.
Baca Juga: Urine Jernih Bukan Terhidrasi dengan Baik, Tapi Gangguan Penyakit
Baca Juga: Ilmuwan Dunia Berkumpul, Ungkap 4 Teori Kemungkinan Asal Covid-19
Kabar baiknya, semua gejala ini membaik saat orang kembali ke pola dan jadwal tidur normal. Yang disarankan adalah 6 hingga 8 jam pada orang dewasa.(*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | WebMD,Gridhealth.id,Sleep Foundation |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar