Sebuah studi baru yang dipimpin oleh peneliti dokter dari Beth Israel Deaconess Medical Center menemukan bahwa kebijakan jarak fisik dengan jarak yang lebih pendek di antara siswa dapat diterapkan di lingkungan sekolah tanpa berdampak negatif pada keselamatan siswa atau staf selama protokol kesehatan diberlakukan.
Lihat postingan ini di Instagram
Studi tersebut dipublikasikan di jurnal Clinical Infectious Diseases. Analisis para peneliti menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan dalam tingkat kasus Covid-19 pada jarak 2 meter dan 1 meter.
Tetapi Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka di negara itu, mengatakan dalam sebuah wawancara pada 14 Maret 2021 dikutip New York Post, pada sekolah dengan kelas lebih luas, jarak ini bisa saja diperlebar.
Sementara American Academy of Pediatrics tetap menginginkan, jarak meja murid seharusnya ditempatkan dengan berjarak 2 meter.
"Dua meter atau satu meter, kami tidak melihat adanya perbedaan yang signifikan dalam jumlah kasus Covid-19 pada siswa sekolah dan staf," kata Dr. Westyn Branch-Elliman, MMSc, spesialis penyakit menular di Beth Israel Deaconess Medical Center dan peneliti klinis di VA Boston Healthcare System, yang merupakan salah satu penulis penelitian.
Baca Juga: Hasil Penelitian: Terapi Musik Meningkatkan Harga Diri Remaja
Baca Juga: Nyeri Punggung Ganggu Aktivitas, Ini Tips Untuk Mengatasinya
“Ini berarti bahwa kami dapat merekomendasikan, asalkan protokol kesehatan semuanya ketat dijalankan, bahwa sekolah bisa membawa siswa kembali ke kelas dengan aman dengan jarak 1 meter antarmeja. Implikasi praktisnya adalah kami dapat membawa lebih banyak anak kembali ke kelas, yang merupakan kabar baik bagi mereka, ”katanya.
Source | : | The Washington Post,New York Post,Center for Disease Control and Prevention |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar