GridHEALTH.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan semua sekolah di seluruh daerah akan dibuka mulai Juli 2021. Menurutnya setelah vaksinasi guru dan tenaga kependidikan rampung, semua sekolah akan didorong belajar tatap muka.
"Target kita sampai akhir Juni (vaksinasi guru dan tenaga kependidikan selesai), sehingga di minggu kedua, ketiga Juli tahun ajaran baru akan mulai. Semua sekolah seharusnya sudah melakukan tatap muka secara terbatas," katanya melalui siaran langsung di Youtube FMB9ID_IKP, Rabu (3/3).
Nadiem menjelaskan langkah ini diambil pemerintah sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Untuk mempersiapkan pembukaan sekolah, ia pun meminta kepala sekolah mulai memaksimalkan pemakaian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk protokol kesehatan.
Pertanyaannya, jika siswa sudah hadir di kelas, dengan tetap pada protokol kesehatan 3 M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), dibutuhkan ketegasan pengelola sekolah untuk mengatur jarak kursi siswa di kelas.
Antusiasme guru dan murid untuk kembali ke sekolah di tahun ini muncul di berbagai belahan dunia, setelah tenaga pendidik banyak yang telah divaksin Covid-19. Ini membuat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat memperbarui rekomendasi mereka.
Baca Juga: Dampak Covid-19, Guru Rela Berkeliling Rumah Murid untuk Bagikan Soal
Baca Juga: Sakit Punggung, 90% Orang Dewasa Mengalaminya, Cegah Sebelum Terjadi
Jarak antarmurid, dengan satu meja dan satu kursi untuk masing-masing siswa, adalah 1 meter.
Ya, panduan tentang seberapa jauh jarak yang dibutuhkan antara siswa di lingkungan sekolah telah bergeser.
Sebuah studi baru yang dipimpin oleh peneliti dokter dari Beth Israel Deaconess Medical Center menemukan bahwa kebijakan jarak fisik dengan jarak yang lebih pendek di antara siswa dapat diterapkan di lingkungan sekolah tanpa berdampak negatif pada keselamatan siswa atau staf selama protokol kesehatan diberlakukan.
Lihat postingan ini di Instagram
Studi tersebut dipublikasikan di jurnal Clinical Infectious Diseases. Analisis para peneliti menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan dalam tingkat kasus Covid-19 pada jarak 2 meter dan 1 meter.
Tetapi Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka di negara itu, mengatakan dalam sebuah wawancara pada 14 Maret 2021 dikutip New York Post, pada sekolah dengan kelas lebih luas, jarak ini bisa saja diperlebar.
Sementara American Academy of Pediatrics tetap menginginkan, jarak meja murid seharusnya ditempatkan dengan berjarak 2 meter.
"Dua meter atau satu meter, kami tidak melihat adanya perbedaan yang signifikan dalam jumlah kasus Covid-19 pada siswa sekolah dan staf," kata Dr. Westyn Branch-Elliman, MMSc, spesialis penyakit menular di Beth Israel Deaconess Medical Center dan peneliti klinis di VA Boston Healthcare System, yang merupakan salah satu penulis penelitian.
Baca Juga: Hasil Penelitian: Terapi Musik Meningkatkan Harga Diri Remaja
Baca Juga: Nyeri Punggung Ganggu Aktivitas, Ini Tips Untuk Mengatasinya
“Ini berarti bahwa kami dapat merekomendasikan, asalkan protokol kesehatan semuanya ketat dijalankan, bahwa sekolah bisa membawa siswa kembali ke kelas dengan aman dengan jarak 1 meter antarmeja. Implikasi praktisnya adalah kami dapat membawa lebih banyak anak kembali ke kelas, yang merupakan kabar baik bagi mereka, ”katanya.
Data baru ini menjadi kabar positif bagi sekolah yang kesulitan membuka kembali karena keterbatasan ruang bagi siswa.
“Pertanyaan tentang apakah kita membutuhkan 2 meter atau tidak telah menjadi penghalang utama untuk membawa siswa kembali ke kelas,” Branch-Elliman mengatakan kepada The Washington Post (29 Maret 2021).
Dia mencatat bahwa pada awal pandemi, adalah bijaksana untuk mengambil sikap yang sangat konservatif dalam menjaga jarak dalam kaitannya dengan anak-anak.
“Namun saat kami belajar lebih banyak, sangat penting bagi kami untuk menyesuaikan kebijakan kami berdasarkan bukti yang muncul, bahwa kami fleksibel, dan bahwa kami terus beradaptasi dan mengadopsi apa yang kami pelajari,” katanya.
Branch-Elliman menekankan bahwa pemakaian masker adalah yang utama dalam mengendalikan penyebaran virus corona.
Oleh karena itu, penelitian ini menjawab pertanyaan tentang keefektifan jarak 1 versus 2 meter di antara siswa dan staf yang mengenakan masker.
Baca Juga: Tiga Langkah Mencegah Pneumonia Pada Anak, Penyebab Kematian Anak Tertinggi di Dunia
Baca Juga: Ini Dia 4 Tips Untuk Menjaga Kesehatan Sistem Muskuloskeletal
Branch-Elliman juga menunjukkan bahwa pengurangan jarak yang dibutuhkan di antara siswa mendorong lingkungan kelas yang lebih normal.
Jika diterapkan, ini dapat membantu anak-anak menyesuaikan diri lebih cepat saat mereka kembali ke pembelajaran tatap muka.
Baca Juga: Dampak Kurang Tidur Meski Cuma Semalam, Ternyata Berisiko Pada Jantung
Baca Juga: Tips Sederhana Menghindari Kuku Rusak, Bisa Lakukan Sendiri di Rumah
“Jika kita dapat mengadopsi 1 meter dan membawa anak-anak kembali ke kelas penuh waktu, itu adalah perubahan tetapi itu bergerak menuju situasi yang lebih normal untuk anak-anak kita,” katanya meyakinkan.(*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | The Washington Post,New York Post,Center for Disease Control and Prevention |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar