GridHEALTH.id - Punya tensi darah tinggi memang perlu diwaspadai.
Sebab jika terus dibiarkan bisa memicu terjadinya gangguan metabolik.
Baca Juga: Beragam Macam Makanan Penurun Darah Tinggi yang Bisa Dicoba di Rumah
Berbicara mengenai hal ini, tahukah ternyata ada kebiasaan-kebiasaan yang bisa memicu tensi darah tinggi mendadak.
Seperti dilansir dari laman newsroom.heart.org (20/2/2019) dalam artikel yang berjudul "4 habits that may be raising your blood pressure".
Adapun kebiasan yang bisa menyebabkan tensi darah tinggi mendadak, diantaranya seperti:
1. Penggunaan alat tensi yang tidak tepat
Kesalahan dalam mengukur tekanan darah dapat menyebabkan pembacaan tinggi yang salah.
Idealnya, pasien akan menindaklanjuti pengukuran di kantor dengan pemeriksaan rutin di rumah untuk menyingkirkan "hipertensi jas putih", yang terjadi karena kecemasan dalam pengaturan klinik.
Di kedua tempat tersebut, pasien harus diminta untuk mempersiapkan pengukuran tekanan darah dengan mengosongkan kandung kemih mereka, menghindari rokok atau kafein selama setengah jam sebelum pengukuran.
Tak lupa juga untuk duduk diam selama beberapa menit sebelum melakukan pembacaan.
Selama tes, pasien harus mengistirahatkan lengan yang diukur pada permukaan setinggi dada, kaki harus rata di lantai, dan tidak boleh berbicara.
2. Penggunaan obat bebas
Orang-orang yang menggunakan obat bebas atau over the counter (OTC) untuk mengobati sakit ringan dan nyeri dilaporkan dapat melihat lonjakan tekanan darah pada tubuh.
Obat bebas, termasuk obat anti inflamasi seperti naproxen (Aleve) dan ibuprofen (Advil) telah terbukti bisa meningkatkan tekanan darah.
Obat-obatan seperti acetaminophen (Tylenol) atau paracetamol juga cenderung dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Selain itu, banyak obat dekongestan yang dijual bebas diketahui bisa meningkatkan tekanan darah.
Beberapa obat resep juga dapat meningkatkan tekanan darah hingga menyebabkan darah tinggi.
Adapun obat tersebut diantaranya Obat resep yang digunakan untuk merawat kesehatan mental, Obat KB oral, Imunosupresan, Obat kanker dan Steroid.
Namun, siapa saja disarankan untuk tidak berhenti minum obat ini tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang meresepkannya.
Baca Juga: 2 Buah-buahan dan 1 Bumbu Dapur yang Ampuh Turunkan Hipertensi
3. Konsumsi kopi dan alkohol
Baik alkohol maupun kafein dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah.
Orang-orang secara umum disarankan dapat membatasi kafein hingga kurang dari 300 miligram (mg) atau sekitar dua hingga tiga cangkir kopi per hari untuk membantu mencegah tekanan darah tinggi mencapai tingkat kritis.
Pembatasan konsumsi alkohol juga disarankan sebagai cara mencegah darah tinggi.
Untuk wanita, secara umum tidak disarankan konsumsi alkohol lebih dari satu minuman per hari.
Sementara, untuk pria, tidak disarankan mengonsumsi alkohol lebih dari dua minuman per hari demi kesehatan.
Begitu menurut Dr. Elizabeth A. Jackson, MPH, profesor kedokteran di Departemen Penyakit Kardiovaskular di Universitas Alabama.
Baca Juga: Termasuk Komorbid Covid-19, Penyandang Hipertensi Perlu Waspada
4. Konsumsi makanan dan suplemen tertentu
Suplemen dan kombinasi makanan tertentu juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Tidak semua suplemen yang berlabel "alami" dijamin aman.
Misalnya, suplemen herbal dan pengobatan rumahan yang menggunakan bahan-bahan seperti licorice dilaporkan dapat menyebabkan hipertensi.
Selain itu, makanan dengan keju yang kuat, daging yang diawetkan, dan bahkan produk kedelai dapat mengandung tyramine tingkat tinggi.
Zat ini dapat berinteraksi dengan antidepresan seperti penghambat oksidase monoamine (MAOIs), mengakibatkan episode hipertensi.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Newsroom.heart.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar