Saat hal ini terjadi, jantung pun berhenti memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Jika tidak langsung ditangani, henti jantung akan menyebabkan kematian.
Henti jantung dipicu oleh beberapa hal, antara lain diabetes, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, serta faktor genetik.
Serangan jantung
Berbeda dari henti jantung, serangan jantung tidak disebabkan oleh kesalahan pada sirkuit elektrik dalam tubuh.
Baca Juga: Mengatasi Kram Menstruasi dengan Cara Rumahan yang Murah dan Praktis
Serangan jantung saat tidur terjadi karena aliran darah ke otot-otot jantung terhambat sehingga jantung tidak mendapatkan suplai oksigen dari darah.
Dalam beberapa kasus, jantung masih tetap berdetak tapi otot-otot yang tidak mendapatkan oksigen akan mengalami kerusakan.
Biasanya serangan jantung disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
Tanda-tanda yang bisa diamati adalah rasa nyeri dan tertekan di dada atau lengan, demam, muntah-muntah, dan debaran jantung yang tidak teratur (terlalu cepat atau terlalu lambat).
Penggumpalan darah
Biasanya penggumpalan darah tidak membahayakan kesehatan karena gumpalan ini akan terurai dengan sendirinya atau dengan bantuan pengobatan.
Akan tetapi, kalau darah yang menggumpal sudah menjadi terlalu besar, gumpalan tersebut akan menghalangi aliran darah.
Jika aliran yang terblokir adalah pembuluh utama yang memompa darah menuju otak atau jantung, penggumpalan darah bisa berujung pada seseorang meninggal saat tidur.
Baca Juga: Penyandang Diabetes Menolak Terapi Insulin, Ini Risiko yang Muncul
Source | : | hellosehat.com,Kompas,kemkes.go.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar