“Rasa malu membuat kita menghakimi diri sendiri,” kata perencana keuangan bersertifikat Edward Combs, seorang terapis pernikahan dan keluarga di Charlotte, North Carolina.
Lihat postingan ini di Instagram
“Karena ketika kita melihat orang lain bisa melakukan apapun dengan uangnya, itu menciptakan ketidaknyamanan bagi kita.”
Banyak terapis dan peneliti mengatakan bahwa rasa malu berbeda dengan rasa bersalah. Kita merasa bersalah saat melakukan sesuatu yang buruk, tetapi merasa malu saat yakin bahwa kita buruk atau sangat cacat.
Orang mungkin percaya bahwa mereka sangat cacat sehingga mereka tidak layak untuk dicintai atau terhubung dengan orang lain, kata Coambs. Dalam kasus ekstrim, hal itu dapat menyebabkan pikiran untuk bunuh diri.
“Rasa malu sebenarnya adalah tentang hilangnya suatu hubungan,” kata Coambs. "Ini mengomunikasikan kepada Anda bahwa saya tidak layak atau berharga berada dalam hubungan baik dengan diri saya sendiri atau dengan orang lain."
Bunuh diri jarang memiliki penyebab tunggal, dan peneliti hanya dapat berspekulasi tentang mengapa angka bunuh diri naik dan turun.
Baca Juga: 75% Tinta Tato Mengandung Karsinogen Bahan Kimia Beracun, Studi
Baca Juga: Teh Hijau dan Kopi, Dua Minuman Wajib Bagi Survivor Gangguan Jantung dan Stroke
Studi menunjukkan bahwa bunuh diri cenderung meningkat seiring dengan tingkat pengangguran, dan studi tahun 2020 untuk American Journal of Epidemiology menemukan bahwa tekanan finansial merupakan faktor risiko yang signifikan untuk upaya bunuh diri.
Source | : | mentalhealthfirstaid.org,The Guardian |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar