GridHEALTH.id - Pertumbuhan bayi terhambat mengacu pada suatu kondisi di mana bayi yang belum lahir lebih kecil dari yang seharusnya.
Hal ini terjadi dikarenakan bayi tidak tumbuh pada tingkat normal di dalam rahim.
Pertumbuhan yang terlambat menempatkan bayi pada risiko masalah kesehatan tertentu selama kehamilan, persalinan, dan setelah lahir.
Baca Juga: 2 Posisi Tidur Tidak Disarankan Untuk Ibu Hamil Karena Berisiko ke Janin
Melansir dari kidshealth.org dalam artikel 'Intrauterine Growth Restriction (IUGR)', bayi dengan pertumbuhan yang terhambat lebih berisiko mengalami beberapa jenis masalah kesehatan.
Mereka yang lahir lebih awal atau yang sangat kecil saat lahir lebih cenderung perlu tinggal di rumah sakit untuk waktu yang lebih lama.
Mereka juga mungkin membutuhkan perawatan khusus di unit perawatan intensif neonatal (NICU).
Masalah lain yang mungkin terkait dengan hambatan pertumbuhan intrauterin meliputi:
- Masalah dengan pernapasan dan makan
- Kesulitan menjaga suhu tubuh tetap stabil
- Jumlah sel darah abnormal
- Kadar gula darah rendah (hipoglikemia)
- Masalah melawan infeksi
- Masalah neurologis
Baca Juga: Fakta Tentang Janin Kembar yang Wajib Diketahui Sepanjang Kehamilan
Penanganan Bayi dengan Pertumbuhan yang Terhambat
Perawatan untuk bayi yang mengalami pertumbuhan yang terhambat tergantung pada seberapa jauh kehamilan dan bagaimana keadaan si janin. Dokter akan mengawasi bayi dengan cermat selama kunjungan prenatal.
Mereka akan melakukan ultrasound, melacak pertumbuhan, dan mengawasi masalah lain.
Jika ibu bayi mengalami suatu kondisi, dokter akan membantunya mengelolanya.
Ini mungkin termasuk memastikan dia makan makanan yang sehat dan bergizi dan menambah berat badan yang tepat selama kehamilannya.
Beberapa wanita mungkin akan istirahat di tempat tidur untuk mencoba meningkatkan aliran darah ke bayi.
Baca Juga: Kenapa Rumput Fatimah Sebabkan Janin Meninggal Dalam Kandungan, Dokter Inggrid Beri Penjelasan
Terkadang, dokter akan merekomendasikan menginduksi persalinan dan melahirkan lebih awal.
Mereka mungkin melakukan ini jika bayi tampaknya berhenti tumbuh, atau jika ada masalah dengan plasenta atau aliran darah di tali pusat.
Seorang wanita mungkin menjalani operasi caesar (C-section) jika stres akibat persalinan pervaginam dianggap terlalu berisiko untuk bayinya.
Jika bayi kita mungkin menderita pertumbuhan yang terhambat, ikuti saran dokter dan pergilah ke semua kunjungan prenatal dan janji pemeriksaan.
Hal ini akan membantu dokter melihat bagaimana bayi tumbuh dan berkembang.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | kidshealth.org |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar