GridHEALTH.id - Dalam mengasuh si kecil, kerap kali berbagai mitos masih dipercaya oleh beberapa orangtua.
Setiap orangtua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk sang anak. Pemberian ASI (Air Susu Ibu) pun sangat disarankan demi tumbuh kembang Si Kecil.
Melansir dari americanpregnancy.org dalam artikel 'What's In Breast Milk?', American Academy of Pediatrics (AAP) sangat menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan dan pemberian ASI berlanjut setidaknya selama 12 bulan.
Baca Juga: ASI untuk Campuran Air Mandi Bayi, Kaya Manfaat untuk Kesehatan dan Mengatasi Penyakit Kulit
Hal ini diberikan optimal untuk bayi dan ibu. Untuk bayi, dapat melindungi dari infeksi dan mengurangi tingkat masalah kesehatan di kemudian hari termasuk diabetes, obesitas, dan asma.
Bagi ibu menyusui membantu rahim berkontraksi dan pendarahan berhenti lebih cepat setelah melahirkan. Menyusui dapat mengurangi risiko kanker payudara dan ovarium dan juga memberikan cara yang baik bagi ibu untuk menjalin ikatan dengan bayinya.
Manfaat menyusui sangat banyak. ASI pada akhirnya merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi baru lahir. Banyak komponen dalam ASI membantu melindungi bayi Anda dari infeksi dan penyakit.
Protein dalam ASI lebih mudah dicerna daripada di susu formula atau susu sapi. Kalsium dan zat besi dalam ASI juga lebih mudah diserap.
Namun apa jadinya jika Si Kecil malah mengkonsumsi susu kambing dan madu setiap harinya alih-alih memberikan ASI untuk sang bayi?
Beberapa waktu lalu sempat ramai di media sosial, seorang ibu menceritakan kisah bayinya yang baru berusia 34 haru diberi susu kambing dan madu agar gemuk.
Parahnya, pemberian susu kambing dan madu kepada oleh ayah dan neneknya si bayi ini tanpa persetujuan sang ibu.
Lihat postingan ini di Instagram
Baca Juga: Begini Cara Ibu Milenial Menyimpan ASI Perahnya yang Kekinian, Mau Tahu?
Sang ibu pun hanya bisa menangis melihat bayinya dipaksa untuk diberi susu kambing dan madu.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @igtainmenttt, Rabu (7/4/2021).
Dokter Anak Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, dr Ardi Santoso SpA MKes menegaskan untuk bayi, ASI adalah yang nomor satu.
Pemberian susu formula pun tidak haram, secara keilmuan juga dibolehkan asal dengan indikasi dokter. Susu formula yang diberikan juga harus susu dari sapi, bukan susu dari mamalia lainnya.
"Dari poin-poin yang perlu saya sampaikan, pertama bayi itu susu formula bukannya haram tapi tetap ada tempat untuk bayi.
Tapi tetap ASI nomor satu, dan itupun harus indikasi dokter, susu formula, susu sapi.
Jadi kalau ada orang yang beranggapan itu enggak boleh atau haram itu hak mereka. Tapi yang jelas secara keilmuan, di peraturan pemerintah juga ada, susu formula juga ada tempat gitu ya. Tapi ya harus dengan petunjuk dokter," kata dr Ardi kepada Tribunnews.com, Jumat (9/4/2021).
Baca Juga: Aneka Makanan dan Minuman Untuk Dikonsumsi Agar Sukses Menyusui
Selain itu dr Ardi menegaskan, hingga saat ini susu kambing belum mendapatkan rekomendasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk diberikan pada bayi usia dibawah satu tahun.
Karena akan beresiko terjadinya reaksi silang setelah dikonsumsi oleh bayi.
Untuk itu, ia pun mengimbau kepada para orang tua agar tidak meniru kejadian tersebut.
Selama belum ada susu kambing yang diproduksi resmi dan mendapat izin edar dari BPOM.
"Tetep ya kita belum merekomendasikan kepada susu kambing yang beredar. Sesuai dengan izin edarnya sesuai dengan BPOM, kita enggak ada ya," tegasnya.
dr Ardi pun menegaskan jika anak di bawah satu tahun dilarang untuk mengonsumsi madu. Seperti yang kita ketahui, madu bisa meningkatkan resiko penyakit Botulisme pada bayi atau anak.
"Madu itu memang direkomendasikan tidak untuk anak di bawah satu tahun, karena bisa meningkatkan resiko penyakit Botulisme pada bayi," tegas dr Ardi.
Baca Juga: Jadi Sumber Antioksidan dalam ASI, Ini Manfaat Lainnya dari Vitamin C Bagi Ibu Menyusui
Perlu diketahui Botulisme adalah toksin yang diproduksi oleh kuman Clostridium Botulinum. Kuman ini biasanya terdapat di madu, bisa juga di dalam tanah dan udara.
Selain itu dr Ardi juga memberikan pesan kepada orang tua agar tidak lupa memberikan ASI dari usia 0-6 bulan. Segera konsultasi ke dokter jika ada kendala saat memberikan ASI.
Nantinya dokter bisa membantu agar tidak ada kendala lagi dalam memberikan ASI.
"Karena ASI saja sudah tidak cukup, kalorinya sudah mulai ada gap jadi kekurangan kebutuhan kalori dari ASI. jadi kekurangan kalorinya ini dipenuhi dari makanan pendamping ASI.
Jadi perannya MPASI itu sangat penting banget untuk menunjang kebutuhan kalori dan mungkin untuk makro dan mikro nutrien yang belum bisa diberikan atau mungkin mulai kurang dari ASI waktu umur 6 bulan," jelasnya.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Tribunnews.com,americanpregnancy.org |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar